Wabup Suiasa Paparkan Langkah Kabupaten Badung Sambut Budaya Hidup Baru | Bali Tribune
Diposting : 16 June 2020 22:32
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ WEBINAR - Wabup Suiasa saat menjadi narasumber dalam Webinar yang bertajuk Langkah Kabupaten Badung Dalam Menyambut Era New Normal dari Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Selasa (16/6/2020).
Balitribune.co.id | Mangupura - Sektor pariwisata sejak 3 bulan terakhir mengalami guncangan yang luar biasa karena Covid-19 dan saat ini Kabupaten Badung tengah melakukan langkah-langkah persiapan jika objek wisata dibuka kembali bagi wisatawan. Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa selaku narasumber dalam Webinar yang bertajuk Langkah Kabupaten Badung Dalam Menyambut Era New Normal dari Rumah Jabatan Wakil Bupati Badung, Selasa (16/6/2020). 
 
Selain Wabup Suiasa, turut jadi narasumber diantaranya Koordinator Tim Verifikasi Kesiapan Pariwisata Badung I Nyoman Astama, Vice Presiden Ramayana Grup Nyoman Santiawan dan Managing Director ITDC Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita.
 
Wabup Suiasa mengatakan, persiapan penerapan New Normal yang di Badung diistilahkan dengan Budaya Hidup Baru khususnya di sektor pariwisata diantaranya akselerasi dan optimalisasi dengan menormalkan atau mengaktifkan kembali pelayanan publik. Karena selama pandemi Covid-19 pelayanan publik agak tersendat baik dari segi waktu, proses mekanisme karena dibatasi oleh hal-hal yang sifatnya sistemik karena kondisi sekarang ini. Dan dengan pola new normal atau budaya hidup baru ini, akan kembali melakukan aktifitas pelayanan publik sehingga hak-hak sipil masyarakat terpenuhi. 
 
Disamping itu menurut Suiasa tidak maksimalnya pelayanan publik maka investasi tidak akan terjadi dan ini akan sangat berpengaruh sedemikian rupa yang akan mematikan tatanan kehidupan baik itu kesejahteraan masyarakat, pengangguran juga semakin meningkat, untuk itu perlu menormalkan pelayanan publik.
 
Lebih lanjut dikatakan, upaya untuk menghindari krisis atau resesi ekonomi yang menyebabkan ekonomi semakin terpuruk, apalagi di Bali yang 56 %  kondisi kehidupan tergantung pariwisata dimana sekitar 1,2 juta masyarakatnya hidup dari sektor pariwisata apalagi di Kabupaten Badung 70 % sumbernya dari pariwisata. Sehingga kalau sektor pariwisata ini tidak dikembalikan normal dengan konsep bertahap, terbatas dan selektif maka otomatis akan terjadi kirisis ekonomi karena pariwisata di Bali ini juga memberikan kontribusi terhadap devisa negara yang hampir 45 %. Maka dari itu pemerintah pusat berkeinginan agar pariwisata terlaksana dengan konsep new normal karena pemerintah pusat sadar bahwa Bali pariwisatanya bisa tumbuh maka aspek devisa negara bisa terselamatkan secara perlahan.
 
Selanjutnya dari sisi antisipasi kerawanan kamtibmas, karena selama pandemi ini banyak orang tidak bisa beraktivitas maka tidak menutup kemungkinan gangguan-gangguan kamtibmas bisa terjadi. 
 
"Ketika negara-negara lain sudah membuka diri, di Badung sudah siap dengan pariwisata budaya hidup barunya, karena dari berbagai aspek baik regulasi, kesiapan SDM, sarana dan prasarana dan SOPnya sudah siap semua," katanya, seraya menambahkan regulasi-regulasi yang diperlukan sudah dipersiapkan mulai dari surat edaran dan juga dengan Keputusan Bupati Badung tentang pembentukan tim verifikasi sudah dilakukan.
 
Diharapkan webinar ini dapat menyatukan persepsi dan pemahaman kembali sehingga dalam pelaksanaannya nanti, sudah ada langkah bersama dan tidak ada lagi pelanggaran-pelanggaran. "Mudahan-mudahan berbagai khususnya sektor pariwisata bisa kita buka secara bertahap selanjutnya tinggal mengevaluasi dan monitoring terhadap kesungguhan dan ketaatan dari stakeholder kita dalam melaksanakan konsep budaya hidup baru ini," harapnya.