balitribune.co.id | Denpasar - Wakil Gubernur Bali, Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menilai, general manager hotel di Bali banyak berperan dalam menjaga situasi Bali tetap kondusif saat banyak pekerja pariwisata kehilangan mata pencaharian karena sektor pariwisata terdampak pandemi Covid-19. Cok Ace yang juga selaku Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengapresiasi kiprah para general manager (GM) hotel yang tergabung dalam Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali.
Menurutnya, GM hotel memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan di sektor kepariwisataan. Bahkan, ia menyebut GM hotel sebagai ujung tombak karena membawahi seluruh unit kegiatan yang ada di hotel seperti housekeeping, security hingga serikat pekerja. Selaku pihak yang duduk di pemerintahan, dirinya merasa sangat terbantu dalam penanganan dampak pandemi Covid-19. Saat itu tercatat hampir 250 ribu pekerja pariwisata dirumahkan dan menyebabkan tingkat pengangguran Daerah Bali bertambah sebanyak 4,6 persen.
“Sebelum pandemi, tingkat pengangguran kita terkecil di Indonesia yaitu hanya 1,2 persen. Saat pandemi meningkat menjadi 5,8 dan Bali menempati peringkat ke-8,” beber Cok Ace saat membuka Musda II IHGMA DPD Bali di Sanur, Denpasar, Jumat (5/5).
Ia menuturkan, menyikapi situasi Covid-19 saat itu Pemerintah Provinsi Bali terus mengupayakan langkah terbaik agar tidak ada gejolak. “Kita tak henti memberi penjelasan dan pemahaman. Dengan dukungan dari IHGMA dan stakeholder lainnya, Bali bisa melewati masa krisis tanpa gejolak. Bayangkan, kita harus menenangkan sekian banyak orang yang kehilangan mata pencaharian, ini berkaitan dengan urusan perut,” ucapnya.
Ia berharap, kedepannya IHGMA terus menunjukkan peran aktif dalam upaya pemulihan dan membangkitkan kembali sektor pariwisata Bali. Ia juga mendorong sinergi antar organisasi di bidang kepariwisataan seperti PHRI, BHA (Bali Hotel Association) dan IHGMA. Guru Besar ISI Denpasar ini menekankan, ketiga organisasi itu memiliki perbedaan spesifik sehingga tidak perlu bersaing. “PHRI mewadahi pemilik hotel, BHA fokus pada manajemen, sedangkan IHGMA merupakan organisasi profesi. Perbedaannya sangat jelas,” sebut Cok Ace.
Pada kesempatan itu pihaknya juga menyinggung situasi perekonomian Bali yang perlahan bangkit dan membaik. Pada tahun 2022, perekonomian Bali tumbuh positif sebesar 4,84 persen. Meski berangsur pulih, namun capaian tersebut masih dibawah kondisi sebelum pandemi Covid-19 yang tumbuh di kisaran 5-6 persen. Ia pun mengajak IHGMA terus memperkuat sinergi untuk bekerjasama dalam membangkitkan pariwisata Bali.
Ia mengharapkan dukungan IHGMA Bali dalam menyukseskan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam sejumlah regulasi. Salah satu regulasi yang menjadi perhatiannya adalah Peraturan Gubernur Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. Diharapkan seluruh hotel di Bali menerapkan aturan penggunaan Busana Adat Bali pada hari-hari yang telah ditentukan. Selain bertujuan menjaga kelestarian busana adat Bali, kebijakan ini juga dimaksudkan untuk membantu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.
Wagub Cok Ace mengapresiasi kinerja kepengurusan IGHMA periode 2020-2023 yang telah menunjukkan kontribusi nyata. Ia menyambut baik penyelenggaraan Musda II IHGMA DPD Bali Tahun 2023 yang mengusung tema “Reshaping The Future Through Sustainability Leadership“. Melalui tema ini, kepengurusan IHGMA selanjutnya diharapkan dapat menjadi terdepan dengan semangat kebersamaan, fokus untuk menentukan skala prioritas dengan tepat, memberdayakan dan mengoptimalkan kemampuan pengurus serta anggotanya, membuat program yang membumi dan bermanfaat bagi anggota maupun organisasi, untuk memajukan pariwisata Bali.
Sementara itu, Ketua DPD IHGMA Bali 2020-2023, Yoga Iswara pun menyinggung perjuangan berat yang dilalui jajaran pengurusnya. "Kita melalui tahun-tahun yang penuh tantangan karena harus berjuang melewati masa pandemi,” ujarnya. IHGMA Bali turut merancang strategi dalam kebangkitan pariwisata, kendati banyak pengorbanan, pelajaran yang bisa dipetik yaitu dengan semangat tulus ikhlas dan pantang menyerah.