Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan.

Wakili Indonesia di FPI, Legong Peliatan Getarkan Ksirarnawa

Tari Legong Peliatan, implementasi Cerita Panji yang hingga kini menjadi Ikon tari Bali.

BALI TRIBUNE - Meski cerita Panji merupakan warisan budaya Indonesia, namun penyebarannya dalam wujud kesenian tidak hanya menusantara. Sejumlah negara tetangga seperti Thailand dan Kamboja,  hingga kini juga  turut mewariskan kesenian yang berlatar cerita sastra jaman kerajaan tanah Jawa ini. Seperti halnya persembahan tarian  dari tiga negara yang di pertunjukkan dalam Festival Panji  yang  menyuguhkan  Drama Tari Inao/Inu  dari Gua (Thailand), Tari Inao (Kamboja), serta Drama Tari Legong Lasem Khas Peliatan, Ubud yang mewakili Indonesia,  di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar. Festival Panji International (FPI) pada Pesta Kesenian Bali tahun ini benar-benar memberi warna baru. Terlebih disertai penggalian sejarah sastra dan budaya Indonesia sebagai mahakarya yang menyebar ke seluruh nusantara  serta  melebar ke sejumlah negara tetangga.  Di Bali sendiri, implementasi cerita Panji melingkup ke beragam bentuk kesenian. Seperti tari Gambuh hingga  tari lepas bertutur, yakni Legong Lasem. Serangkaian Festival Panji ini, tiga  tari klasik dari tiga negara, yakni Indonesia, Thailand dan Kamboja ditampilkan secara eksklusif di  Gedung Ksirarnawa. Sebagai perwakilan kesenian Indonesia, kali ini dipercayakan pada Sekaha Gong Tirta Sari, Peliatan, Ubud yang menampilkan Tari Legong Lasem lengkap-langgam dengan durasi 30 menit.  Tari klasik ini ditarikan oleh tiga penari Peliatan. “Untuk menarikan tari Legong Lasem ini, membutuhkan tenaga ekstra, karena durasinya cukup panjang dan penghayatan karakternya tetap harus kuat,“ ungkap Luh Gede Aan Sulastina, Senin (2/7). Meski sudah melakoni tari Legong selama belasan tahun, penari Condong energik ini awalnya tidak mengetahui jika tari Legong dengan cerita Ratu Lasem merupakan turunan  ceria Panji. Dari penuturan pendahulunya,  tari Legong  Lasem yang lebih dikenal dengan tari Legong Keraton, adalah tarian untuk kalangan kerajaan.  Bahkan konon tercipta saat Raja Sukawati  sakit,  bermimpi telah dihibur oleh bidadari. Hingga akhirnya tari bidadari ini diwujudkan dalam tari Legong saat sang raja sembuh. Setelah mendapatkan leterasi menjelang ambil bagian dalam Festival Panji ini, alumni SMAN I Gianyar ini pun mendapat pengetahuan baru.  Kisah Prabu Lasem yang diceritakan dalam tari Legong ini senyatanya diambil dari cerita Panji. Mengisahkan  perjalanan prabu (adipati) Lasem yang ingin meminang putri dari Kerajaan Daha (Kediri) yaitu Putri Rangkesari yang sudah terikat jalinan dengan Raden Panji dari Kahuripan. Diceritakan sang putri menolak pinangan Prabu Lasem, karena ditolak akhirnya melakukan perbuatan tidak terpuji dengan menculik sang putri. Mengetahui hal tersebut, Raja Daha (Kediri) menyatakan perang terhadap Prabu Lasem. Prabu Lasem juga diserang oleh burung garuda pembawa maut. Walaupun berhasil meloloskan diri dari serangan garuda, namun akhirnya tewas saat peperangan melawan Raja Daha.  “Saya sangat bangga bisa ambil bagian dalam Festival Panji ini, terlebih  Legong ini tidak sekedar warisan seni tari Bali. Namun juga diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh badan dunia UNESCO,“ bangga penari berbakat  yang kerap diundang dalam misi kesenian ke luar negeri ini. Pengamat seni I Made Bandem yang  menyaksikan tampilan tiga tari  cerita Panji ini menyebutkan,  jika tari dari tiga negara ini  memiliki kesamaan  platform.  Dirinya melihat keterkaitan hubungan gaya tari serta perspektif dalam pengambilan artikulasi cerita dalam gerak tari itu sendiri.  Salah satunya, persamaan yang paling sederhana  dari alat musik yang digunakan  “Adanya festival ini kami harapkan akan memperkuat asal muasal cerita Panji sebagai ingatan dunia  sekarang ini,” terang  Bandem. Bandem berharap agar cerita Panji tak hanya dikenal dan dinikmati generasi tua saja. Namun juga  wajib terus menggerenasi agar dijadikan sebagai tuntunan sekaligus hiburan masa kini dan nanti di seluruh dunia.

wartawan
Redaksi

Tanpa Kantongi PBG, Bangunan Investor di Hutan TNBB Disegel

balitribune.co.id | Negara - Bangunan di kawasan hutan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang mencuat belakangan ini ternyata belum mengantongi dokumen Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Persoalan tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan oleh DPRD Kabupaten Jembrana bersama instansi terkait ke lokasi bangunan tersebut berdiri.

Baca Selengkapnya icon click

Banjir Bandang di Manggis, Jalur Denpasar-Karangasem Lumpuh 2 Jam

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Manggis, yakni Desa Antiga Kelod dan Desa Gegelang. Sejumlah rumah terendam banjir, lebih dari lima unit mobil milik warga juga terendam banjir, bahkan satu unit mobil yang terparkir di pinggir jalan di Desa Antiga Kelod juga nyaris hanyut, namun beruntung warga sigap dan langsung mengikat mobil tersebut dengan tali plastik.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Pemkot Denpasar Komitmen Dukung Percepatan Pelaksanaan Kopdes/Kelurahan Merah Putih

balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Kota Denpasar menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan pelaksanaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang menjadi program strategis pemerintah pusat. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui kehadiran Pj. Sekda Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, pada kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) Kreatif yang diselenggarakan Kodam IX/Udayana, Kamis (11/12) di Aula Supardi Makodam IX/Udayana.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads

Ulat Bulu Kembali Serbu Pohon Kenanga dan Rumah Warga di Lingkungan Serongga

balitribune.co.id | Gianyar - Sempat mereda dalam dua tahun, ulat bulu yang mengerubuti pohon Kenanga hingga ke lingkungan rumah kembali resahkan warga Banjar Serongga Tengah, Desa Serongga, Gianyar. Perkembang biakan yang sangat pesat dirasakan warga dalam sepekan terakhir, dan  kini terus membiak.

Baca Selengkapnya icon click

Naru 2025/2026 Telkomsel Menghadirkan Jaringan Andal

balitribune.co.id | Gianyar - Menyambut momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Naru), Telkomsel menghadirkan jaringan yang andal, layanan pelanggan yang mudah dijangkau, serta ragam produk dan penawaran spesial untuk mendukung pengalaman digital terbaik bagi masyarakat Indonesia. Telkomsel memprediksi lonjakan trafik data selama periode Naru 2025/2026, terutama untuk layanan video streaming, sosial media, dan online gaming.

Baca Selengkapnya icon click
Iklan icon ads
Iklan icon ads
Bagikan Berita
news

Dikeluhkan Pelaku Usaha, Dewan Badung Siap Kaji Ulang Pajak Hiburan

Lorem, ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Aliquid, reprehenderit maiores porro repellat veritatis ipsum.