Waspadai Arus Balik Disusupi Teroris | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 13 July 2016 10:02
San Edison - Bali Tribune
polda
Ketut Tama Tenaya Nyoman Adnyana

Denpasar, Bali Tribune

Polda Bali diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bom oleh teroris di Bali. Terkait kewaspadaan tersebut, aparat kepolisian diminta bekerja keras mencegah terjadinya aksi teror di Pulau Dewata.

Kewaspadaan dan tindakan preventif itu mutlak dilakukan, menyusul adanya serangan bom bunuh diri, baik yang terjadi di Solo maupun di belahan negara lainnya belum lama ini. Demikian disampaikan Ketua Komisi I DPRD Bali I Ketut Tama Tenaya, di Gedung Dewan, Selasa (12/7).

Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian aparat, menurut politisi asal Tanjung Benoa itu, adalah terkait arus balik Lebaran ke Bali. "Arus balik ini harus diwaspadai guna mencegah teroris menyusup ke Bali. Kita tidak ingin Bali kembali menjadi korban aksi bom oleh teroris. Sebab, dampaknya bagi Bali sebagai daerah pariwisata sangat besar jika aksi teroris kembali menguncang Bali," tutur Tama Tenaya.

Ia pun mengingatkan jajaran Polda Bali agar jangan sampai lengah. "Warning Polda, jangan lengah terhadap ancaman bom oleh teroris di Bali. Dulu aman-aman, ternyata terjadi bom. Belum lama ini ada ledakan bom di Solo. Bali harus tetap siaga satu. Kita harus hati-hati. Kalau diterjang sekali bom, habis kita. Sekecil apapun bom itu, akan merugikan kita," tandasnya.

Ia menambahkan, Polda Bali perlu melakukan pengamanan secara terpadu dan modern, untuk mengantisipasi aksi teroris di Pulau Dewata. Pengamanan secara terpadu tersebut, yakni dengan melibatkan desa pakraman, Linmas dan stakeholder terkait.

"Linmas selama ini tidak pernah dengar, masih ada atau tidak. Padahal keberadaannya penting sebagai ujung tombak di bawah. Tapi gemanya kurang. Demikian juga pecalang perlu dilibatkan," tegasnya.

Selain itu, anggota Fraksi PDIP itu juga mengingatkan Polda Bali agar wajib memiliki peralatan canggih dan kemampuan teknologi informasi yang memadai untuk mencegah aksi teroris. "Jadi bangun sistem pengamanan Bali terpadu dan modern. Itu cita-cita kita," ucapnya.

Ia menambahkan, Polda Bali perlu menambah jumlah petugas intelijen. "Intelijen juga harus memiliki sumber daya manusia yang bagus. Kalau jumlah mereka kurang, minta tambah intelijen. Informasinya intelijen di Bali kurang," kata Tama Tenaya.

Hal tak jauh berbeda dilontarkan anggota dewan lainnya, I Nyoman Adnyana. Menurut dia, Polda Bali harus melakukan deteksi dini terhadap pendatang yang masuk Bali. "Sweeping harus lebih sering. Deteksi dini. Cek KTP ketat," ujar politisi PDIP asal Bangli ini.

Ia juga mengingatkan Polda Bali bahwa teroris bisa masuk Bali dengan memilih jalur tikus. "Mereka bisa masuk lewat jalur tikus. Jadi selain penagaman ketat di pintu masuk utama di Bali, jalur-jalur tikus juga harus diawasi," pungkas Nyoman Adnyana.