balitribune.co.id | Semarapura - Salah seorang warga Klungkung yang bernama Komang Susila menyaksikan banyak turis asing surfing di seputar Pantai Batu Tumpeng, Gelgel, Klungkung.
Dia mengeluhkan kondisi tersebut dengan memposting kejadian yang di lihatnya sekaligus mempertanyakan hal itu pada pihak bertanggung jawab. Dalam postingan itu dia menulis adanya wartawan asing bermain surfing kepada para pengurus adat dan instansi terkait mengenai warga asing bermain surfing di kawasan pantai klotok dan sekitarnya.
Disebutkan pula warga lokal merasa tidak nyaman dengan kedatangan turis asing tersebut yang dalam kondisi pandemic wabah corona beramai ramai surfing, sedangkan di tempat lain sudah tidak diizinkan untuk sementara menyelenggarakan kegiatan melibatkan orang banyak.
Ketika wartawan menghubungi dia, Komang Susila dengan terbuka menyampaikan uneg-unegnya. Menurut dia kejadian itu terjadi Rabu (8/4) lalu. “ Gih , dari kemarin nike sampun rame sareng di pantai batu tumpeng. Pokoknya dari Pantai Klotok terus ketimur, sejak pagi sudah ramai tamunya bermain surfing pak,” ujar Komang Susila, Kamis (9/4) seraya berterima kasih atas atensi wartawan.
Ditambahkan Komang, tidak ada yang memantau pergerakan orang asing yang semakin hari semakin tidak bisa dikontrol. “Ini persoalan kita yang di rugikan! kok ngak ada yang peduli dengan lingkungan banyak orang lihat tapi dia cuma jadi penonton di daerah sendiri. Kalau kita tidak peduli, siapa lagi yang kita ajak untuk melihat daerah kita sendiri,” terangnya dalam bahasa Bali.
Menyikapi hal itu, Ketua Satgas Gotong Royong Desa Adat Gelgel Jro Mangku Gde Eka Semaya Putra mengontak Sekdes Desa Gelgel untuk menerjunkan Pokdarwis ke lokasi.
Menurut Jro Mangku Gde Eka Semayaputra dirinya sudah melakukan komunikasi dengan Sekdes Gelgel begitu mendapat masukan dari warga. Kejadian itu sudah 3 hari yang lalu dan sudah di-stop. “Untuk hari ini petugas sudah melakukan ricek lagi ke lokasi, dan ternyata negatif , tidak ada tamu yang bermain surfinga lagi,”beber Jro Mangku tegas.