Tabanan, Bali Tribune
Prosesi upacara ngaben Anak Agung Ngurah Jaya Narendradiningrat (7), korban meninggal akibat demam berdarah beralamat di Jalan Tamrin Kediri, Tabanan, Kamis (26/5) berlangsung lancar.
Isak tangis keluarga pecah sesaat sebelum api mempralina badan kasar almarhum Narendra, di Setra Desa Adat Kediri. Sagung Alit Nur Dewi ( 34) ibu almarhum Narendra, tak henti-hentinya menangis dan sempat dibopong oleh kerabatnya usai melakukan persembahyangan terakhir kepada almarhum.
Semetara itu Anak Agung Ngurah Manik (36), ayah almarhum juga tak mampu membendung air matanya, namun ia berusaha tegar melepas anak sulungnya itu selama-lamanya.
Sebelum prosesi upacara pengabenan almarhum dimulai, berbagai prosesi upacara digelar di rumah duka di Jalan Tamrin 69 Kediri, Tabanan. Sekitar pukul 10.00 Wita, jenazah almarhum ditempatkan di bade yang kemudian diusung oleh warga menuju setra (kuburan ) Desa Adat Kediri. “Mungkin ini jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada anak saya. Namun saya berharap pihak rumah sakit Tabanan lebih meningkatkan pelayanannya kepada semua pasien agar tidak ada korban lain yang berjatuhan di Tabanan karena demam berdarah. Cukup anak saya saja,” jelas Anak Agung Ngurah Manik.
Almarhum Anak Agung Ngurah Jaya Narendradiningrat mengembuskan napasnya yang terakhir saat dirawat di BRSU Tabanan, Minggu dini hari (22/5) lalu. Almarhum meninggal dunia karena demam berdarah.