Nyepi, RSUD Badung Tetap Beroperasi | Bali Tribune
Diposting : 5 March 2019 14:36
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/ Trauma Center, salah satu layanan RSUD Mangusada yang tetap beroperasi pada saat Nyepi.
Bali Tribune, Mangupura - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada Badung memastikan tetap beroperasi guna memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan pada Hari Raya Nyepi, Kamis (7/3) nanti.
 
Walau demikian, rumah sakit plat merah Badung ini tetap akan menghormati hari suci umat Hindu ini. Apalagi seperti diketahui, pada saat Hari Raya Suci Nyepi Tahun Saka 1941, masyarakat Bali akan berhenti beraktivitas selama 24 jam, tidak boleh bepergian (amati lelungan), tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya) dan tidak berfoya-foya (amati lelanguan).
 
“Dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan, RSUD Mangusada Kabupaten Badung tetap beroperasi,” ungkap Dirut RSUD Mangusada dr Nyoman Gunarta, Senin (4/3).
 
Hanya saja, lanjut dia, karena Nyepi, pelayanan tidak seperti hari biasanya. Pihak rumah sakit hanya akan menyiagakan sekitar 200 orang untuk standby di rumah sakit. Mulai dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan. Sampai petugas pada bagian laboratorium, petugas rontgen, petugas bagian gizi, maupun petugas Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dan petugas IT.
 
“Sama seperti tahun lalu, kami tetap menyiagakan petugas untuk melayani masyarakat yang membutuhkan. Disemua lini ada petugas yang standby saat Nyepi,” tegasnya.
 
Petugas rumah sakit, kata dia, akan standby setelah pengrupukan sampai ngembak geni.
“Termasuk obat-obatan yang sekiranya dibutuhkan sudah disiapkan selama perayaan Nyepi. Termasuk konsumsi pasien dan petugas selama berjaga 24 jam,” terang dr Gunarta.
 
Untuk mengantisipasi listrik padam, pihak rumah sakit juga sudah menyiapkan genset.  “Peralatan operasi dan genset juga sudah kami siapkan,” imbuhnya.
 
Sementara untuk pengamanan, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak desa adat. Dimana untuk lampu di areal rumah sakit tidak akan sepenuhnya dipadamkan.
 
“Untuk penerangan di kompleks rumah sakit tidak sepenuhnya mati, ada yang harus dinyalakan, khususnya di ruang-ruang perawatan untuk memudahkan petugas memberikan pelayanan medis. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa adat. Termasuk apabila ada masyarakat yang membutuhkan pelayanan emergency kami persilakan datang ke rumah sakit, kami siap melayani,” kata dokter asal Sibang Gede ini.