Diposting : 15 March 2019 14:01
Arief Wibisono - Bali Tribune
Bali Tribune, Denpasar - Kick Off dimulainya pertandingan olahraga dalam rangkaian menyambut HUT ke 118 Pegadaian di Kanwil VII Denpasar diikuti oleh Kanwil VII Denpasar dan Kantor Area Pegadaian Denpasar I dan Denpasar II artinya diikuti seluruh pegadaian di Bali. "Sebenarnya pertandingannya dimulai Sabtu (16/3) tapi hari ini kita mulai pencanangannya serentak di seluruh Indonesia," ujar Vice President (Deputi Bisnis) Area Denpasar, Sucahya P. Laksana disela acara Kick Off yang dilaksanakan di halaman Kanwil VII Denpasar, Jum'at (15/3).
Ada empat olahraga yang dipertandingkan antaranya, fursal, bulu tangkis, tenis meja dan volley. Disamping itu juga ada kompetisi dalam mengasah bakat dan kemampuan pegawai seperti lomba literasi, cerdas cermat, flog untuk generasi muda dan fotografi.
Dari sisi lain Sucahya juga memaparkan kinerja Pegadaian. Mengusung tema "Era Baru The Gade" dalam HUT kali ini, pegadaian diharapkan betul-betul memasuki era baru. Upaya menuju kesana yaitu dengan bertransformasi yang sebelumnya konvensional tapi sekarang memasuki era digital. "Meski diakui belum semua menerapkan digital, namun sudah ada upaya menuju ke arah sana," sebutnya sembari mencontohkan adanya Pegadaian online atau "Digital Service" artinya nasabah tidak mesti harus datang ke Pegadaian tapi bisa memanfaatkan layanan digital untuk mendapatkan informasi. "Bahkan produk-produk pegadaian pun sudah banyak yang berubah tanpa menghilangkan produk-produk baru sesuai dengan kemajuan teknologi terkini," tukasnya.
Ia juga menjelaskan jika di Pegadaian bukan hanya produk gadai tapi ada produk lainnya yang tujuannya untuk lebih meningkatkan kinerja pegadaian dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. "Saat ini era persaingan tentunya pegadaian tidak hanya menawarkan produk gadai saja, tapi juga pembiayaan yang lain," imbuh Sucahya.
Perubahan atau transformasi dalam tubuh Pegadaian dianggap penting pasalnya jika tidak lambat laun pasti akan tergerus. "Nantinya kita juga akan masuk ke program Unsecure Landing atau gadai tanpa jaminan karena selama ini yang kita gunakan sistem fudisia tapi kedepan gadai tanpa jaminan," ungkapnya.
Jumlah nasabah hingga Februari 2019 di Bali telah mencapai 300 ribu nasabah. Terus terang jumlah ini masih jauh dari usia potensial karena itu pihaknya terus berupaya meningkatkan omset (Outstanding Loan). "Omzet kita hingga kini Rp1,84 triliun sedangkan dari sisi nasabah target kita sendiri di tahun 2019 sekitar 600 ribu nasabah di Bali saja," tandasnya. Diantara produk yang ada, produk mikro masih mendominasi.(arw/ksm)