Semarapura, Bli Tribune
Sehari setelah perayaan Saraswati, umat Hindu merayakan Hari Banyu Pinaruh, Minggu (26/6). Pagi-pagi buta umat Hindu di di Klungkung menyerbu kawasan pantai yang disakralkan, terutama Pantai Watu Klotok, untuk melaksanakan ritual melukat (menyucikan diri dengan mandi air laut, red).
Hampir sepanjang pantai di Kabupaten Klungkung dibanjiri umat untuk melukat. Tapi di antara seluruh pantai yang ada di Klungkung, yang paling istimewa adalah Pantai Watu Klotok yang sangat disucikan di kawasan Bali. Kemarin pantai tersebut tampak dipadati ribuan manusia berdesakan untuk mandi melukat.
Keuinkan perayaan Banyu Pinaruh ini mendapatkan perhatian tokoh spiritual Klungkung yang juga seorang pemerhati sastra dan agama, Dewa Ketut Soma. Menurut tokoh dari Desa Satra ini, bahwa perayaan Banyu Pinaruh adalah sebagai bentuk upacara yadnya yang dilakukan setelah hari raya Saraswati, yang bertujuan untuk pembersihan dan kesucian diri.
Banyu Pinaruh yang berasal dari kata Banyu yang berarti air, Pinaruh atau Pengeruwuh berarti pengetahuan, yang pada hari ini secara nyata umat membersihkan badan dan keramas pada sumber-sumber air atau di laut. Akan tetapi prosesi bermakna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melakat pada tubuh manusia, dengan Asucilaksana. Pelaksanaannya di pagi hari umat (mandi, keramas dan berair kumkuman).
Dari pantauan Bali Tribune, di pantai Klotok tampak ribuan umat memadatai kawasan pantai tersebut. Namun sangat disayangkan pengaturan arus lalin sepertinya terabaikan sehingga sempat arus lalin macet total menuju dan dari pantai Klotok tersebut. Walaupun tampak petugas Polantas Klungkung yang sibuk mengatur arus lalin namun kemacetan tetap terjadi, hal itu karena kurang diantisipasi petugas dari awal sehingga sedikit semrawut arus lalin .
Terkait kemacetan yang terjadi saat perayaan Banyu Pinaruh ini warga masyarakat yang melukat berharap agar ke depan setiap hari Raya Banyu Pinaruh diantisipasi, terutama pada jalur keluar masuk kendaraan menuju pantai agar diatur, dan juga parkir yang tidak tertata dengan rapi, yang menyebabkan kemacetan di sepanjang jalur menuju pantai klotok.
Kekhusukan pelaksanaan ritual melukat hari Banyu Pinaruh ini juga agak terganggu dengan datangnya hujan yang cukup deras melanda kawasan Klungkung, Minggu kemarin.