balitribune.co.id | Singaraja - Akibat senderan longsor, tiga rumah di Dusun Kelodan, Desa Madenan, Kecamatan Tejakula tertimbun tanah. Peristiwa yang terjadi Jumat (5/4) sekitar pukul 19.30 Wita itu dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut.
Derasnya hujan mengakibatkan senderan sepanjang 25 meter dengan ketinggian 15 meter longsor. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, tak urung tiga KK dengan puluhan jiwa terpaksa mengungsi ke tempat aman setelah rumahnya diurug tanah longsoran.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana dalam penjelasannya kemarin, mengatakan, peristiwa tersebut diketahui setelah aparat setempat memberikan laporan ke posko bencana terkait adanya senderan ambles yang menimbun tiga rumah warga.
”Setelah menerima laporan itu dari Perbekel Desa Madenan, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penanganan awal dengan melakukan evakuasi dan juga assessment,” jelas Suyadnya kemarin.
Menurutnya, terdapat tiga rumah warga yang tertimbun material longsoran namun beruntung penghuninya tidak ada yang mengalami luka. Tiga rumah yang tertimbun material longsoran yakni milik Gede Supadma (39), Luh Nari (72) dan Wayan Janji (70). Ketiga rumah tersebut mengalami kerusakan total dengan kerugian mencapai Rp 200 juta lebih.
”Tiga rumah seluruhnya mengalami kerusakan dan ada 10 orang penghuni di dalam rumah tersebut, semuanya selamat dan tidak ada korban jiwa hanya mengalami kerugian materi dan kita akan melakukan assessment terhadap korban,” imbuhnya.
Sementara itu, akibat rumah tinggalnya hancur, tiga KK dengan 10 jiwa kini tinggal di tempat pengungsian. Mereka sementara menumpang di rumah sanak familinya yang berdekatan dengan lokasi longsor.
Selain penanganan dilakukan BPBD Buleleng, PMI Kabupaten Buleleng juga melakukan assasment dan pendampingan termasuk memenuhi kebutuhan logistik.
”Langkah awal kita melakukan recovery dan lanjut menangani sepuluh jiwa yang saat ini tengah mengungsi di rumah familinya,” tandas Suyadnyana.