Pentas Seni Budaya dan Musik Etnik Lembata Warnai “F3G” | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 26 April 2019 11:45
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ Salah satu tarian daerah di Pagelaran Seni budaya di Lippo Mall Kuta, Rabu (24/4).
balitribune.co.id | Kuta - Sejumlah wisatawan domistik dan mancanegara berbaur dengan ratusan tamu undangan berdecak kagum menyaksikan pertunjukkan “Pentas Seni Budaya dan Musik Etnik Lembata” saat launching “Festival Tiga Gunung” (F3G) di Lippo Mall Kuta, Rabu (24/4) lalu.
 
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur mengatakan, dipilihnya Bali sebagai tempat peluncuran F3G ini, karena Bali sebagai pusat pesona wisata Indonesia sekaligus menjadi pintu masuk strategis untuk memperkenalkan potensi wisata daerah lain ke sejumlah wisatawan mancanegara. “Semoga festival ini mampu meningkatkan kualitas pariwisata dan menghadirkan lebih banyak lagi wisatawan ke Lembata,” harap Eliaser Yentji Sunur.
 
Pemkab Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) katanya, siap meluncurkan F3G yang akan berlangsung selama sepekan, 26-31 Agustus 2019 mendatang. “Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan destinasi pariwisata Kabupaten Lembata sebagai daerah tujuan wisata baru nasional dan dunia. Di mana, saat ini memiliki banyak potensi wisata yang unik dan menarik, baik wisata alam maupun keanekaragaman budayanya,” jelas Bupati Lembata.
 
Acara launching F3G tersebut juga dihadiri Kadisparda Badung Made Badra, diselingi dengan pemutaran video pariwisata Lembata dan promo “Festival Tiga Gunung”. Kedatangan rombongan tamu VVIP diiringi tarian dan sapaan adat juga suguhan sirih pirang, tembakau, dan tuak, dilanjutkan pengalungan selendang serta menyaksikan persembahan musik Tatong dan tarian dari Kedang, termasuk tarian duligere, menanan, dan menenun.
 
Festival ini mengangkat sederet aktivitas seni budaya dan atraksi wisata di kawasan 3 gunung, yakni Ile Lewotolok, Ile Batutara, dan Ile Werung. Hal ini sejalan dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi NTT, RPJMD Kabupaten Lembata (periode 2017-2022) juga menempatkan pariwisata sebagai sektor utama/leading sector.
 
Salah satu langkah strategis untuk menyatukan dan menggerakkan masyarakat pelaku usaha di bidang pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan daya jual pariwisata di Kabupaten Lembata adalah dengan menggelar event wisata F3G. “Sebagian dari keunggulan atraksi wisata ini meliputi, prosesi perburuan ikan paus dan melihat dari dekat erupsi Gunung Ile Batutara yang terjadi setiap 20 menit,” terang Eliaser Yentji Sunur.
 
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Wayan Darmawa menambahkan, peristiwa ini merupakan terobosan Lembata yang melakukan promosi potensi daerah langsung di pintu gerbang pariwisata, yakni di Kuta, Bali.
 
Ia pun berharap langkah ini bisa diikuti 21 pemkab dan pemkot di NTT untuk melakukan promosi efektif dan terpadu untuk mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke NTT, termasuk Lembata. "Sesuai potensi yang ada, NTT menargetkan kunjungan 3 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2023 mendatang," katanya.