Denpasar, Bali Tribune
Perkembangan kain tenun tradisional para pengrajin Bali yang berkembang pesat dewasa ini merupakan salah satu unggulan dalam sektor kerajinan di pulau dewata. Untuk menggali dan memaksimalkan potensi para pengrajin kain tenun, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali yang dikomandani Ny Ayu Pastika bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali menggelar lomba desain tenun di ajang Pesta Kesenian Bali ke-38.
Lomba ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan kreativitas para perajin menciptakan produk-produk yang berkualitas dan tentunya mampu bersaing dengan produk-produk luar daerah lainnya. Demikian disampaikan Ketua Dekranasda Bali Ny Ayu Pastika pada saat menjadi juri kehormatan pada proses penilaian lomba tersebut yang digelar di areal Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya , Denpasar pada Jumat (1/7).
Ayu Pastika mengungkapkan bahwa kerajinan tenun tradisional Bali sangat kaya dan memiliki peluang besar untuk dikembangkan . Saat ini sejumlah inovasi dari kain tenun berkembang dengan sangat dinamis, seperti kain songket-endek, endek-batik serta berbagai macam jenis lain. Dengan kualitas yang baik , kain tenun Bali semakin banyak digandrungi baik masyarakat lokal, domestik maupun mancanegara. Untuk itu, Ayu Pastika berharap peluang emas ini dapat dimanfaatkan oleh para pengrajin dengan sebaik baiknya.
“Ini merupakan peluang emas bagi para pengrajin kita untuk serius memperkenalkan hail kerajinan ini lebih jauh lagi agar semakin diminati ,” ujar istri orang nomor satu di Bali ini. Ia menambahkan lomba desain seperti yag dilaksanakan saat ini merupakan salah satu upaya untuk memperdalam kreatifitas para pengrajin dalam menghasilkan desain desain baru yang beragam. Lomba disain ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu Desain tenun dengan menggunakan alat bukan mesin (ATBM), Desain Tenun Cagcag dan Desain Perak/Emas.
Ayu Pastika memuji hasil kerajinan kain tenun yang dihasilkan para peserta yang mewakili Kabupaten / kota di Bali dan sudah masuk dalam posisi enam besar. “Para peserta enam besar sejauh ini produk-produk yang ditampilkan sudah sangat baik dan memiliki kualitas dan nilai seni yang sungguh luar biasa,”ujarnya. Ia menyambut poitif ide ide kreatif para pengrajin dalam mendisain dan memadu madankan warna dan motif menjadi menarik. Seperti kreasi yang ditampilkan Pertenunan Artha Dharma . Duta Kabupaten Buleleng ini berhasil memadukan songket-batik serta songket-endek sehingga menghasilkan karya tenun yang begitu apik.
Selanjutnya, Ayu Pastika juga memberi penekanan pada tehnik pewarnaan dan desain motif tenun. Para perajin diharapkan mampu memadukan warna agar sesuai dan enak dilihat. “Motif juga harus mendapat perhatian agar tak terkesan kaku,” imbuhnya. Ke depannya, Dekranasda Bali berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan baik dengan pola door to door maupun melalui kegiatan sarasehan dan workshop.
Pengumuman dan penyerahan hadiah bagi pemenang lomba akan dilaksanakan pada penutupan PKB, Sabtu (9/7). Sejumlah kriteria yang menjadi dasar penilaian antara lain Ide (tema dan motif), Kreativitas (desain dan bahan), Bentuk (Proposi dan Komposisi) serta Penampilan (Harmonis dan Finishing). Pada kesmepatan tersbeut Ayu Pastika juga didampingi oleh Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Ni Wayan Kusumawathi yang juga selaku Juri Kehormatan pada kesempatan tersebut