Diposting : 27 June 2019 15:10
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Sempat para sopir angkot menolak masuk terminal loka carna dan lebih memilih menggu penumpang (ngetem) di badan jalan, akhinya para sopir angkot mau masuk terminal. Alasan para sopir angkot malas masuk terminal karena petugas membiarkan para ojek mencarai penumpang hingga masuk areal pasar. Menyikapi keluhan sopir angkot, Dinas Perhubungan merencanakan tempat mangkal ojek.
Kepala Dinas Perhubungan Bangli Gede Artha mengatakan untuk pengoperasian terminal loka crana sudah dimuali sejak Senin kemarin. “Angkot yang sebelumnya ngetem di badan jalan sudah kami giring masuk terminal, untuk penataan terminal pihaknya melibatkan pihak kepolisian,” ujar Gede Artha, Rabu (26/6)
Untuk mempermudah layanan, pihaknya juga memindahkan satu bidang yakni bidang angkutan langsung ngantor diterminal. Sementara pemanfaatan terminal selain untuk angkutan umum juga untuk lahan parkir mobil dan sepeda motor. Sedangkan untuk besarn retribusi parkir yakni untuk mobil Rp 2000 dan sepeda motor Rp 1.000. “Terminal inklud dengan pasar makanya kami manfaatkan juga lahan yang ada untuk parkir kendaraan,” sebut Gede Artha.
Disinggung masalah ojek, kata Gede Artha nantinya ojek kami tata ,dimana akan disedikan tempat mangkalnya. Untuk tempat mangkal yakni disebelah pos KTL Catus Pata dan sebelah selatan Banka Pasar Bangli.” Dengan adanya pangkalan tukang ojek dilarang lagi mencari penumpang hingga masuk ke areal pasar , jika tetap membandel akan ditindak,” tegas Gede Artha.