Diposting : 29 July 2019 23:36
Agung Samudra - Bali Tribune
balitribune.co.id | Bangli - Beberapa dusun di Desa Abang Batu Dinding, Kecamatan Kintamani, termasuk daerah krisis air bersih. Menyikapi masalah tersebut, lewat program desa membagikan ratusan tangki air kepada warga.
Hal tersebut diungkapkan Perbekel Abang Batu Dingding, I Made Diksa, Minggu (28/7). Kata Made Diksa program bantuan tangki air merupakan hasil musyawarah desa di tahun 2018 dan baru terealisasi tahun ini. Menurutnya, tangki air dibutuhkan oleh warga untuk menyimpan air. Memang ada beberapa sumber air di beberapa lokasi, namun tidak bisa menjakau seluruhnya sehingga warga menampung air hujan.
Terkait alokasi dana untuk pengadaan tangki air, kata Made Diksa memanfaatkan anggaran dana desa, dengan rincian untuk satu tangki harganya kisaran Rp 600 ribu. Tahun ini sekitar 130 kepala keluarga mendapat bantuan tangki air yang mampu menampung sekitar 500 liter air. Made Diksa menjelaskan untuk warga yang mendapat bantuan tanki air tahun ini difokuskan di Banjar Bubung. Direncakan tahun depan program ini bisa dilanjutkan, sehingga merata mendapat bantuan. “Sekitar 130 KK yang mendapat bantuan. Total warga kami sebanyak 817 KK, memang ada warga yang sudah memiliki tangki, bantuan ini menyasar warga yang belum memiliki tangki,” jelasnya.
Selain bantuan tangki air, pada tahun 2018 pihak desa telah membuat tempat penampungan air, sehingga sekarang air bisa dialirkan ke tempat penampungan di rumah-rumah warga. “Bertahap, tahun lalu kita buat tempat air, kemudian tahun ini warga dibantu tangki air. Kemudian air dipenampungan tersebut bisa dialirkan ke tangki warga,” jelasnya seraya mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air pihaknya juga dibantu program Pamsimas, dan dalam waktu dekat di Desa Abang Batu Dingding akan dibangun embung.
Tahun ini desa juga memberikan bantuan untuk penunjang kegiatan pertanian. Seperti bantuan sabit, cangkul,hingga sepatu boot petani. “Untuk bantuan ini diserahkan ke kelompok-kelompok tani. Disini ada 6 kelompok tani, yang masing-masing kelompok jumlahnya bisa ratusan,” ujarnya.(u)