balitribune.co.id | Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Bali bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia menargetkan jumlah kunjungan turis dari India sebanyak 800 ribu hingga 1 juta jiwa pada tahun ini. Mengingat potensi warga India yang melakukan perjalanan wisata keluar negeri mencapai 150 juta orang per tahun, karena pertumbuhan ekonomi di negara itu cukup bagus.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, I Putu Astawa mengungkapkan, dari jumlah tersebut sekitar 50 juta berpeluang untuk datang melakukan kegiatan wisata di Indonesia. "Saya di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia beberapa hari lalu khusus membahas target potensi pasar India. Namun untuk saat ini yang kita targetkan ada 1 juta yang bisa datang ke Tanah Air," sebutnya di Denpasar, Rabu (15/1).
Menurut Astawa, upaya penerbangan langsung dari India ke Bali menjadi hal yang mendesak untuk mendatangkan turis Tanah Hindustan ke pulau ini. Dalam pertemuan dengan Kementerian Luar Negeri kata dia hadir juga sejumlah maskapai yang didorong untuk membuka rute terbang langsung dari India ke Bali.
"Pertama konektivitas penerbangan diperlukan, untuk melakukan pendekatan melakukan penerbangan langsung dari India ke Indonesia. Pada saat pertemuan itu kami juga mendorong adanya penerbangan langsung dari India ke Bali," ungkapnya.
Selain maskapai nasional Indonesia, penerbangan asal India juga didorong untuk terbang langsung ke Pulau Dewata. Potensi pasar India ke Bali beberapa tahun belakangan ini cukup tinggi, yakni berada di posisi ketiga setelah Australia dan Tiongkok yang hampir mencapai 400 ribu. "Konektivitas itu menjadi penting. Yang kedua apa sih preferensi turis India ke Bali yang disukai itu apa. Mereka suka untuk perjalanan family," terang Astawa.
Menurutnya, turis India di Bali biasanya melakukan pertemuan dengan keluarganya yang tinggal di luar Negara India seperti Eropa, Singapore dan lainnya. "Mereka janjian ketemuan di Bali. Selain family, kemudian wedding pun potensial untuk India," imbuhnya.
Restoran yang menyediakan makanan vegetarian kata dia merupakan salah satu fasilitas pendukung untuk turis India saat berada di Bali. "Kita dukung restoran di Bali menyediakan makanan India, sehingga kita mengusulkan juga chef dari India famtrip ke Bali dan nantinya bisa memberikan sertifikat ke restoran yang bisa direkomendasikan untuk wisatawan India yang datang ke Bali," katanya.
Selain itu adalah wisata religius, karena mempunyai kaitan budaya dengan India. "Ada satu hal penting yang kami usulkan pada saat di Kemlu, India kan punya produksi film (Bollywood) yang luar biasa majunya supaya shooting di Bali. Saya upayakan Kemlu melakukan upaya-upaya seperti itu," harap Astawa.
Lebih lanjut dia menambahkan, paket-paket tur akan diupayakan untuk menggaet pasar India. Pihaknya meminta industri untuk menyediakan paket-paket wedding, family dan budaya termasuk di dalamnya ada yoga dan meditasi. "Jadi religius yang kami maksud itu menyediakan paket-paket tur untuk pasar itu," ujarnya.