Diposting : 9 June 2020 22:34
Agung Samudra - Bali Tribune
Balitribune.co.id | Bangli - Pembanguan tiga puskesmas memasuki tahap tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemkab Bangli. Kalau tidak ada halangan proses kontrak sudah terealisasi bulan Juli dan begitupula untuk proses pembangunannya.
Kepala Dinas Kesehatan Bangli dr I Nengah Nadi mengatakan pembanguanan tiga Puskesmas yakni di Puskesmas Tembuku II , Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Puskesmas Kintamani VI di Desa Bayung Gede ,Kecamatan Kintamani dan Puskesmas Bangli utara di Desa Pengotaan, Kecamatan Bangli merujuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2004 tentang pusat kesehatan masyarakat. ”Kondisi bangunan sudah berumur dan perlu dilakukan peremajaan sementara untuk pembangunan merujuk Permenkes,” ujarnya, Selasa (9/6) .
Kata Nengah Nadi., jika merujuk Permenkes bangunan yang ada sudah tidak memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. Misalnya kondisi bangunan yang ada saat ini ruanganya sangat sempit dan ketersedian ruang UGD yang tidak sesuai standar serta minimnya ruangan ”Untuk gedung nantinya dibangun berlantai sehingga bisa mengkaver akan kebutuhan ruangan,”jelas dokter asal Karangasem ini .
Untuk pembangunan tiga puskesmas membutuhkan anggaran Rp 9.554.797.000 yang sumber dananya dari DAK Fisik 2020. Dengan dibangunanya tiga puskesmas berarti seluruh Puskesmas di Bangli bangunannya berlantai dan sudah sesuai dengan Permenkes.” ungkapnya. Sementara terkait proses , untuk pembanguanan tiga puskesmas sudah masuk tahap tender di ULP, dan mudah- mudahan paling lambat bulan Juli pembangunan tiga puskesmas sudah masuk tahap kontrak .
Disinggung terkait jumlah tenaga dokter yang minim kadiskes tidak menampik hal tersebut. Sesuai mekanisme satu puskesmas harus didukung tiga dokter, namun realitanya beberpa puskesmas masih kurang tenaga dokternya. “Untuk puskesmas rawat inap minimal ada 3 dokter sedangkan untuk Puskesmas biasa didukung 2 dokter, namun banyak puskesmas dikaver 1 dokter umum,” sebutnya seraya menambahakn jumlah puskesmas di Bangli sebanyak 12 puskesmas dengan 5 puskesmas rawat inap dan 7 puskesmas biasa.
Selain kekurangan tenga dokter juga masih kekurangan tenaga administrasi. Terakit kekurangan tersebut pihaknya sudah sempat menyampikan ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD). “Memang sejak tiga tahun Bangali tidak melakukan rekutmen CPNS, sehingga belum bisa merekrut tenaga dokter,” jelas Nengah Nadi.