Diposting : 25 September 2020 06:13
Bernard MB. - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Aksi premanisme dilakukan seorang bule berkebangsaan Swiss. Pria yang belum diketahui identitasnya itu memukul seorang dokter berinisial DY dan seorang perawat berinisial YUS di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit (RS) Bali Mandara, Kamis (23/9) jam 22.35 Wita. Akibatnya, kedua tenaga medis itu mengalami luka memar.
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, pelaku memukul dokter dan perawat itu diduga kuat lantaran tidak terima isterinya divonis menderita Covid-19 dan harus diisolasi di Rumah Sakit milik Pemprov Bali itu. "Suami pasien tidak menerima pasien dirawat di IGD isolasi dan tidak bisa menemani istrinya di isolasi IGD. Suami pasien menerobos masuk ke IGD isolasi. Diingatkan oleh dokter dan perawat tapi pelaku tetap memaksa masuk dengan mengeluarkan kata - kata kasar. Suami pasien ini juga sempat mendorong perawat di IGD isolasi hingga hampir terjatuh," ungkap seorang petugas.
Aksi pemukulan dokter dan perawat ini berawal dari pasien atau isteri pelaku datang ke RS Bali Mandara dengan keluhan sesak nafas dan spo - spo 57 persen. Sebelumnya pasien itu sudah ke poliklinik interna namun diarahkan ke IGD.
Pasien kemudian masuk ke IGD isolasi dengan suspect Covid-19 namun pelaku diduga tidak terima. Pasien itu dirawat sementara di ruang isolasi IGD karena ruangan perawatan isolasi penuh.
"Suami pasien ini mungkin juga jadi tidak nyaman karena dirawat di IGD. Sehingga dia berusaha terobos untuk masuk ke ruangan isolasi.
Tidak sembarang orang masuk ke ruangan isolasi. Bahkan keluarga pasien pun tidak boleh masuk ke ruang isolasi," tutur petugas yang tidak mau disebutkan namanya ini.
Pelaku akhirnya diamankan Satpam RS Bali Mandara selanjutnya diajak pulang oleh rekan - rekannya sesama bule.
Sementara kedua korban belum diketahui, apakah sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian. Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya yang dikonfirmasi via WA belum dijawab. Sementara Wakil Direktur RS Bali Mandara, Maris Sihombing yang dikonfirmasi mengaku belum mendapat laporan kejadian tersebut.
"Saya belum dapat laporan lho, Pak," jawabnya singkat.