Wagub Cok Ace Sedih, Harapkan Ubud Menggeliat Lagi | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 6 November 2020 05:54
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ Pembukaan kembali objek wisata Monkey Forest Ubud,
Balitribune.co.id | Gianyar - Tahun 2020 ini menjadi tamparan telak bagi kepariwisataan Bali, tak terkecuali di Ubud. Dampak Pandemi Covid-19 benar-benar melumpuhkan  kampung  turis itu, hingga membuat Wakil Gubenur Bali Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengaku bersedih. Dengan dibukanya  objek wisata ke Monkey Forest Ubud, Kamis (5/11), diharapkan menjadi momentum kebangkitan Ubud untuk menggeliat lagi.
 
Dalam sambutannya, mantan Bupati Gianyar ini mengungkapkan kesedihannya  melihat kampung halamannya yang sebelumnya disesaki wistawan, kini menjadi sepi. Aktivitas pariwisata, akomodasi wisata hingga  restoran dan  art shop tutup. 
 
“Mari kita sambut baik dengan dibukanya kembali Monkey Forest agar yang lain bisa buka, mari bersama bangkit kembali," ajak Cok Ace menyemangati.
 
Disebutkan, sekaranglah waktunya yang tepat untuk membangkitkan pariwisata Bali. Meskipun diakui, perkembangan kasus Covid-19 di Bali belum sepenuhnya melandai. Syukurnya, berdasarkan data, Provinsi Bali tingkat kesembuhannya terbaik. “Ini merupakan hal yang  luar biasa berkat ketaatan masyarakat menerapkan protokol kesehatan," imbuhnya.
 
Keyakinan ini juga diperkuat dengan  banyaknya objek wisata mulai buka.  Bahkan, saat liburan panjang cuti bersama atau long weekend akhir Oktober 2020 lalu, sudah ada pergerakan wistawan lokal. Maka itu, Cok Ace mengajak pelaku pariwisata di Bali bersiap-siap.
 
 Menurutnya, Bali saat ini ada pada dua pilihan. Apakah menunggu Covid-19 berakhir baru membuka pariwisata, atau bersiap-siap meski Covid belum usai.
 
Senada itu, General Manajer Monkey Forest I Nyoman Sutarjana mengatakan, Monkey Forest merupakan ikon pariwisata Ubud. Sebagai persiapan menyambut kedatangan wisatawan, Monkey Forest pun sudah memenuhi standar penerapan protokol kesehatan. Di antaranya keberadaan wastafel di sejumlah titik, pengukuran suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer, masker dan imbauan baik secara tertulis maupun pengeras suara agar pengunjung jaga jarak.
 
Oleh karena untuk wisatawan asing belum sepenuhnya dibuka, Monkey Forest saat ini konsen pada kunjungan wisatawan domestik dan ekspatriat yang tinggal di Bali. 
 
Sebagai pendukung reopening Monkey Forest pihaknya bekerja sama dengan Ubud Hotel Association (UHA). Melalui jalan santai mengelilingi area Monkey Forest sembari mengunggah postingan menarik di media sosial.