Tabanan, Bali Tribune
Burung Jalak Putih yang merupakan ikon dari Provinsi Bali, sekarang ini sangat sulit ditemukan di alam liar, bahkan burung ini amat langka di Dunia. Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mengapresiasi positif para penangkar burung Jalak Bali di Tabanan, karena jerih payahnya berimbas pada penghargaan yang diberikan oleh Kementerian LHK dalam kategori Penangkar Dalam Upaya Konservasi Curik Bali.
Apresiasi tersebut diberikan kepada kelompok penangkar burung Jalak Bali yang diketuai oleh I Ketut Jiwa Artana, di bawah bendera Kelompok Penangkar Kicau Bali, Selasa (30/8), di Ruang Kerja Bupati. Hadir Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tabanan Roemi Listyowati. “Ini salah satu bentuk penjagaan alam kita, karena sekarang Jalak Putih sudah mulai langka di alam liar. Ini merupakan sumber daya alam yang punya nama dan nilai sakral serta daya tarik yang luar biasa, disamping itu Burung Jalak Putih adalah spesies yang unik. Sehingga menjadi target perburuan oleh oknum yang tidak bertanggunggung jawab,” tutur Bupati Eka.
Dia juga mengatakan, dengan adanya usaha penangkaran ini sehingga menjadi ciri khas dari Tabanan. Dikatakan, jarang ada yang sukses memelihara spesies yang unik ini, dan sekarang telah terbukti ada anak muda Tabanan yang telah sukses menangkarkannya.
Bupati Eka ingin penangkaran Burung Jalak Putih menjadi suatu program unggulan di Kabupaten Tabanan. Proyek ini bukan hanya sekadar penangkaran saja, tetapi kembangkan lebih luas lagi. Seperti, pembinaan dan budidaya bisa menjadi sentralisasi serta buatkan event-event seperti pameran supaya masyarakat luas bisa lebih mengenal dan lebih mencintai Burung Endemik khas Bali ini.