Konjen Tiongkok Apresiasi Upaya Pemprov Bali Tangani Covid-19 | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 29 November 2024
Diposting : 26 November 2020 06:01
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune/ Cok Ace saat rapat virtual bersama Konjen Tiongkok untuk Bali, Zhu Xinglong
Balitribune.co.id | Denpasar - Hubungan Bali dan Tiongkok memang tidak sebatas dagang maupun pariwisata semata, melainkan juga dalam hal budaya yang sampai saat ini masih berkembang di tengah-tengah masyarakat.
 
Semenjak Tiongkok dilanda pandemi Covid-19, awal Februari 2020 Bali menutup bandara internasional untuk semua wisatawan asing. Hal tersebut berdampak pada ekonomi Bali yang memang sebelumnya bergantung pada pariwisata.
 
Selama 9 bulan dilanda pandemi Covid-19, kondisi ekonomi Bali saat ini berangsur-angsur mulai membaik terutama saat penerbangan domestik kembali dibuka. Selain itu, sejak dilanda wabah global, Pemerintah Provinsi Bali berusaha melakukan penanganan terbaik dalam menghadapi pandemi tersebut, baik dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas karantina sampai pada fasilitas penyediaan rapid test dan PCR test.
 
Sampai saat ini kondisi di Bali berangsur-angsur membaik dan pemerintah bersama stakeholder pariwisata secara konsisten serta gencar untuk melakukan standar protokol kesehatan di seluruh aspek pariwisata baik akomodasi perhotelan, kawasan wisatawan, transportasi, kuliner maupun wisata perbelanjaan. Diharapkan kesiapan standar protokol kesehatan ini mampu diterapkan oleh seluruh masyarakat Bali, maka Bali siap seutuhnya untuk menyambut kembali para wisatawan mancanegara.
 
Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) didampingi Ketua Bali Tourism Board saat rapat secara virtual pada Selasa (24/11) bersama Konsul Jenderal Tiongkok untuk Bali, Zhu Xinglong terkait penerimaan pariwisata antar kedua negara.
 
Ia berharap Tiongkok dapat melihat kesiapan-kesiapan penerapan protokol kesehatan yang ada di Bali. Sehingga bisa merekomendasikan kepada jajaran pariwisata terkait yang ada di Tiongkok untuk membangkitkan kepercayaan masyarakat di negara itu berkunjung ke Bali.
 
Menanggapi hal tersebut Konsul Jenderal (Konjen) Tiongkok untuk Bali, Zhu Xinglong, menyampaikan apresiasi atas segala upaya yang telah dilakukan Pemprov Bali dalam penanganan pandemi Covid-19. Ia mengatakan bahwa di Tiongkok sendiri, pariwisata domestik sudah kembali berjalan seperti semula dan sampai saat ini tidak ada kasus positif Covid-19 akibat lalulintas pariwisata.
 
Sedangkan terkait menbuka kembali untuk pariwisata internasional dan kunjungan warga Tiongkok ke luar negeri, sampai saat ini masih menjadi pertimbangan pemerintah setempat. Mengingat semua tergantung dari kesiapan dan keadaan kasus pandemi Covid-19 di masing-masing negara.
 
Konjen Zhu juga mengatakan bahwa masyarakat Tiongkok sudah ingin sekali berlibur ke Bali, baik untuk berwisata maupun melakukan Wedding. Disamping itu, pihaknya menginginkan semoga Imlek tahun depan lalulintas pariwisata antara Indonesia dan Tiongkok sudah bisa dibuka, namun tetap melihat kondisi yang berkembang saat itu.
 
"Terkait pembukaan pariwisata terdapat beberapa hal yang harus disepakati yaitu pertama pengakuan antar negara terkait hasil tes PCR baik saat berangkat ke negara tujuan maupun kembali lagi ke negara asal," jelasnya.
 
Kemudian kedua, masing-masing negara harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menerima wisata asing. Sehingga para wisatawan merasa aman dan tenang saat berwisata dan ketentuan protokol kesehatan saat tiba di negara kunjungan dan kembali ke negara asal harus benar-benar disepakati. "Dengan hal tersebut, maka kenyamanan dalam berwisata akan sangat dirasakan oleh masyarakat," ucapnya.