balitribune.co.id | Badung - Pengelola pariwisata The Nusa Dua, Badung optimistis dapat menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke kawasan ini pada tahun 2021. Pasalnya, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai panduan pelaksanaan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Optimisme tersebut salah satunya didukung oleh adanya 24 reservasi penyelenggaraan event di Kawasan Nusa Dua hingga November 2021. Event termasuk sejumlah kegiatan MICE (Meeting, Insentive, Convention, Exhibition) dengan skala nasional diperkirakan akan diikuti total peserta lebih dari 6.500 orang.
Managing Director The Nusa Dua, I Gusti Ngurah Ardita kepada Bali Tribune dalam keterangannya, Senin (15/3) menyampaikan, reservasi diantaranya berasal dari sejumlah organisasi nasional, lembaga keuangan serta pendidikan. Ia mengaku bersyukur dengan mulai menggeliatnya kembali penyelenggaraan event di Kawasan Nusa Dua, khususnya MICE events. Hal ini akan membantu upaya dalam menjaga tren positif kunjungan wisatawan ke Kawasan Nusa Dua yang mulai terlihat sejak Agustus 2020 lalu.
Setelah sempat mencatat jumlah kunjungan hanya kurang lebih 4.000 wisatawan pada periode April – Juli 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan ini pada Agustus – Desember 2020 mencapai sebesar hampir 60.000 orang, dengan occupancy rate tertinggi pada Desember 2020 sebesar 23,56%.
”Dalam lima bulan terakhir, kami telah melihat pertumbuhan positif kunjungan wisatawan di The Nusa Dua dengan rata-rata occupancy rate sebesar 10,52%. Untuk tahun 2021, kami menargetkan rata-rata occupancy rate di The Nusa Dua dapat mencapai sebesar 22,20%, seiring dengan meningkatnya terus kegiatan kepariwisataan di dalam kawasan,” beber Ardita.
Kegiatan kepariwisataan di The Nusa Dua sendiri terus bergerak seiring dibukanya kembali pariwisata Bali pada akhir Juli 2020 lalu. Sampai akhir tahun 2020, tercatat sebanyak 18 hotel dan villa sudah beroperasi dari sebanyak 20 hotel dan villa yang ada di kawasan, dengan jumlah kamar tersedia sebanyak lebih dari 4.700 kamar dari total 5.175 kamar.
Sebelumnya, mulai akhir Maret hingga Agustus 2020 sebanyak 11 hotel dan villa memutuskan untuk menutup sementara kegiatan operasionalnya akibat pandemi Covid-19. Pihaknya selaku pengelola kawasan juga terus melakukan upaya optimalisasi kawasan, antara lain dengan membangun stage kecak di Pulau Peninsula dan melakukan penataan lahan di Pulau Nusa Dharma untuk kegiatan yoga dan meditasi.
"Dengan demikian semakin banyak atraksi dan jenis event dapat dilakukan di dalam kawasan, sehingga dapat mendorong lebih banyak wisatawan tertarik untuk berkunjung, melakukan aktivitas, sekaligus menginap di Kawasan Nusa Dua. Upaya lain yang dilakukan adalah melakukan berbagai program promosi terintegrasi dengan tetap memperhatikan kualitas wisatawan yang disasar," paparnya.
Lanjut Ardita menjelaskan, 22 tenant di kawasan telah mengantongi sertifikasi CHSE serta labelling Indonesia Care dari Kemenparekraf RI yang menyatakan bahwa telah menjalankan standar-standar penerapan protokol kesehatan guna mewujudkan kawasan pariwisata yang aman dan nyaman untuk dikunjungi.
”Dengan mulai bergeliatnya kegiatan MICE, upaya optimalisasi kawasan, kegiatan promosi terintegrasi, serta sertifikasi CHSE bagi kawasan maupun tenant, kami optimistis tren pertumbuhan positif kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua dapat tetap terjaga selama tahun 2021 ini,” katanya.