Mangupura, Bali Tribune
Perempatan Kerobokan, Canggu, Kuta Utara mendadak banjir, Rabu (13/4) sekitar pukul 11.30 Wita. Padahal, hujan hanya turun beberapa menit di kawasan tersebut. Buruknya aliran drainase diduga menjadi pemicu meluapnya air di lampu merah tersebut.
Banjir itu mengakibatkan kemacetan di seputar perempatan Kerobokan bagian utara. Kondisi ini juga dikeluhkan oleh para pengguna kendaraan roda dua yang melintas di Jalan Raya Kerobokan. “Hujan sebentar saja lampu merah Kerobokan sudah banjir,” ungkap Dwi, salah satu warga Tabanan yang kebetulan melintas di jalur itu, kemarin.
Banjir ini, menurutnya, sangat mengganggu masyarakat yang melintas di jalur tersebut. “Gara-gara banjir ini jadi agak macet,” kata pria yang mengaku akan pergi ke Legian ini.
Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (BMP) Kabupaten Badung, IB Surya Suamba yang dikonfirmasi, tak menampik lampu merah Kerobokan banjir. Menurutnya banjir terjadi karena drainase di seputaran jalan Kerobokan Badung belum berfungsi secara maksimal. “Memang saat ini drainase seputaran perempatan Kerobokan belum berfungsi dengan normal, ” akunya.
Untuk memperbaiki drainase dan trotoar di perempatan Jalan Kerobokan dan sekitarnya, kata dia, akan dilakukan tahun 2016 ini. Dimana dalam APBD Badung disiapkan anggaran sebesar Rp10.112.598.788. “Tahun ini drainase dan trotoarnya akan diperbaiki. Saat ini sudah selesai proses tender, ” kata Surya Suamba.
Untuk proses pengerjaannya sendiri, imbuh mantan Kabid Jalan dan Jembatan ini akan dilakukan secepatnya. Begitu tender selesai akan langsung digarap. Adapun perbaikannya berupa seluruh drainase termasuk trotoarnnya. “Target kami pertengahan bulan ini sudah dikerjakan dan selesai akhir bulan November,” tukasnya.