Diposting : 8 October 2021 15:40
RAY - Bali Tribune
balitribune.co.id | Denpasar - Kondisi pandemi, selain waspada dengan virus, masyarakat juga harus waspada dengan segala kejatan yang mengintai. Seperti yang terjadi di Swalayan Tiara Dewata Gatsu Barat.
Pengamanan di swalayan yang terletak di wilayah Banjar Batu Culung Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung itu diduga kuat sangat lemah. Ini seiring terjadinya tindak pidana pencurian dengan modus keprok kaca mobil di areal parkir swalan Tiara Gatsu pada Rabu (6/10/2021) jam 14.50 Wita. Menariknya, CCTV yang mengarah ke tempat parkir mobil korban dalam keadaan mati. Akibatnya, uang tunai senilai Rp244 juta milik Willy Candra (51), warga Jalan Gunung Andakasa No 35 Denpasar Utara raib.
Informasi yang berhasil dihimpun Bali Tribune mengatakan, pukul 14.20 wita korban tiba di Tiara dimana sebelumnya korban hendak menyetor uang ke Bank BCA Gatsu Barat, namun karena tutup selanjutnya korban ke Tiara untuk berbelanja dan meninggalkan mobil bernomor polisi DK 1009 AL di parkiran. Menariknya, korban menyimpan uang tunai ratusan juta rupiah itu di dalam mobil jenis Toyota Inova warna putih itu di sebuah tas warna biru tua, depan jok driver bagian bawah setir. Rencananya, uang sebanyak itu untuk buka BG (Bilyet Giro). Pada pukul 14.50 wita, korban kembali menuju ke mobil dan diberitahu oleh tukang parkir bahwa kaca mobil depan sebelah kanan dalam keadaan pecah.
"Setelah itu dilakukan pengecekan, diketahui tas berisi uang miliknya sudah dalam keadaan hilang," ungkap seorang petugas kepolisian.
Sementara keterangan juru parkir Tiara, Antonius Martin (34) bahwa, pada saat saksi hendak mengatur mobil keluar yang lokasinya bersebelahan dengan mobil korban, pada saat itu ia melihat kaca mobil depan sebelah kanan dalam keadaan pecah. Selanjutnya saksi memberitahukan kepada korban yang baru keluar dari dalam swalayan bahwa kaca mobilnya pecah.
Hasil identifikasi oleh personel unit identifikasi Polres Badung tidak ditemukan adanya sidik jari yang menempel di kaca atau pintu mobil yang pecah. Tidak ditemukannya sidik jari pada bagian kaca mobil yang pecah atau pintu mobil sehingga kemungkinkan besar pelakunya merupakan residivis spesialis keprok kaca.
"Tidak menutup kemungkinan pelaku sudah mengikuti korban dari sebelum masuk ke swalayan Tiara Gatsu dan melakukan aksinya ketika korban meninggalkan mobilnya," katanya.
Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes yang dikonfirmasi Bali Tribune mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan. "Masih kita kejar," jawabnya singkat.