balitribune.co.id | Denpasar - Keterlibatan Jamkrindo selaku perusahaan penjaminan kredit dalam memberikan aksebilitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi pelaku Usaha Kecil Menengah dan Mikro (UMKM) sangat strategis. Apalagi di masa Covid-19. Tentu hal ini sebagai upaya memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM.
Direktur Utama PT Jamkrindo, Putrama Wahyu Setiawan, di sela-sela kegiatan “Safari Ramadhan PT Jamkrindo” di Puri Perarem, Peguyangan, Denpasar yang tak lain kediaman dari Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Kamis (28/4), menuturkan, berbagai strategi telah dipersiapkan untuk mendukung target penyaluran KUR nasional, antara lain melakukan pengembangan sistem penjaminan, optimalisasi SDM di seluruh unit kerja perusahaan, hingga peningkatan layanan perusahaan, serta penguatan kolaborasi dengan mitra penyalur KUR. “Kita sadari bersama pertumbuhan ekonomi Indonesia sembilan puluh persen ditopang sektor UMKM,” ujar Putrama.
Menurutnya UMKM ada 3 kategori yakni, UMKM yang belum visible dan bankable, visible tapi belum bankable, dan yang terakhir yaitu visible dan bankable. “Yang kita harapkan UMKM semua bisa visible dan bankable,” tukasnya. Tugas dari Jamkrindo mendukung UMKM yang telah layak usaha, visible dan banklable, namun karena tidak memiliki jaminan, tugas Jamkrindo membantu UMKM dalam mendapatkan fasilitas kredit di Perbankan melalui penjaminan yang dilakukan Jamkrindo, sambungnya. “Dalam hal ini ada kerjasama ketiga belah pihak dalam pengucuran fasilitas kredit UMKM yaitu, Jamkrindo, perbankan dan UMKM itu sendiri,” jelasnya.
Terkait Bali, ia sependapat jika dikatakan pertumbuhan ekonomi Bali mulai mengalami kontraksi seiring dengan rasio klaim NPL yang melandai alias menurun. Hal ini bercermin dari pertumbuhan penyaluran KUR perbankan cukup besar dan kualitas kreditnya juga bagus, sehingga iapun mendorong sektor-sektor lain di Provinsi Bali untuk bertumbuh. “Secara nasional Bali Nusra penyaluran kredit perbankan menduduki posisi empat, yang masih didominasi sektor perdagangan,” tandasnya.
Dari tempat yang sama I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh JAMKRIDA selama ini dengan memberikan aksebilitas jaminan kredit bagi UMKM. Dan menurutnya langkah ini cukup berhasil dalam mendongkrak perekonomian nasional di masa Covid-19. “Penugasan Jamkrindo tepat, artinya secara pertumbuhan ekonomi masyarakat terutama UMKM sudah mulai menampakkan hasil, lantaran adanya penjaminan dari Jamkrindo,” sebut Rai Wirajaya begitu kerap disapa.
Diakui Rai Wirajaya, peran Jamkrindo di masa Covid-19 mampu merangsang bergeraknya perekonomian masyarakat, ekonomi mulai bertumbuh. Apalagi yang diketahui Rai Wirajaya hingga kini klaim NPL Jamkrindo melandai. Musababnya, ketaatan dan kepatuhan UMKM dalam mengelola dana yang dipakai usaha betul-betul efektif. “Posisi KUR di Bali hingga kini menduduki posisi empat di Indonesia. Artinya, meskipun pariwisata Bali terpuruk akibat Covid-19, tapi UMKM Bali masih bertumbuh,” katanya seraya menyampaikan terima kasih atas sumbangsih Jamkrindo yang telah menyumbangkan 1.000 sak beras sebagai bagian dari penugasan dan kepedulian Jamkrindo terhadap masyarakat Bali serangkaian HUT Jamkrindo Ke-52 yang dikemas dalam bakti sosial “Safari Ramadhan PT Jamkrindo”.