balitribune.co.id | Badung - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun menilai, terlaksananya pameran Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) 2022 menunjukkan pelaku pariwisata Bali benar-benar pejuang, pekerja keras, tahan banting dan tidak kenal menyerah. Hal ini juga yang menyebabkan pariwisata Bali menjadi sangat tangguh, tahan berbagai cobaan, baik keamanan, bencana alam maupun pandemi. "Saya sangat mengapresiasi segala usaha yang telah dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Bali khususnya para pelaku usaha pariwisata, yang selama ini sudah saya ajak bersama-sama berjuang untuk keluar dari krisis akibat pandemi Covid-19," ucapnya saat pembukaan BBTF 2022 di Nusa Dua, Badung, Kamis (16/6).
Kata dia, BBTF tahun ini mengambil tema 'Balancing in Harmony' sangat relevan dengan visi pemerintah yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Dimana Pemerintah Provinsi Bali bercita-cita melakukan penataan ulang terhadap segala potensi yang dimiliki Bali, baik manusianya, alamnya dan budayanya secara seimbang Sekala maupun Niskala dalam wujud Bali Era Baru.
Sinergi pembangunan antara sektor pariwisata dengan pelestarian lingkungan sangat penting untuk kesinambungan pariwisata Bali, dan terwujudnya pariwisata berkualitas, yaitu pariwisata yang menjaga kelestarian lingkungan alam dan turut menjaga serta menghormati budaya lokal. Mengingat peranan budaya sangat signifikan dalam membangun pariwisata serta menarik jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bali.
Disampaikan Bagus Pemayun, sebagai bursa pariwisata terbesar di Indonesia bahkan menjada salah satu bursa pariwisata terbesar di dunia, BBTF ini harus terus didukung dan dilaksanakan secara konsisten setiap tahun. Pasalnya, ini merupakan ajang promosi bergengsi untuk menjual produk-produk pariwisata Bali dan sekitarnya. Kedepannya, ia berharap BBTF bisa melebihi event-event besar dunia seperti ITB Berlin, WTM London, JATA Jepang dan lain-lain.
"Dengan adanya BBTF ini diharapkan pelaku pariwisata Bali bisa meminimalisir kegiatan promosi ke luar negeri. Sehingga bisa menghemat biaya yang sangat besar, dan bisa dimanfaatkan untuk berkontribusi dalam pembangunan pariwisata Bali. Dengan BBTF yang besar, promosi pariwisata cukup dilaksanakan dari Bali saja," katanya.
Pihaknya juga berharap, makin ke depan pelaksanaan BBTF bisa semakin profesional, mandiri sebagai sebuah bisnis yang mampu memberikan keuntungan seimbang baik kepada penyelenggara (pemilik usaha), maupun peserta sebagai pengguna layanan. "Sehingga akan benar-benar berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Bali baik secara makro maupun mikro," ujar Bagus Pemayun.
Lebih lanjut dia mengatakan, BBTF merupakan sebuah konsep promosi pariwisata yang sangat relevan dengan semangat untuk bangkit pasca-pandemi Covid-19 seperti yang sering didengung-dengungkan “Recover Together, Recover Stronger". Menurutnya, membangkitkan pariwisata Bali tidak bisa bekerja sendiri, Bali juga mesti mengajak detinasi-destinasi lain untuk tumbuh dan bangkit bersama.
BBTF ini menjadi salah satu bukti bahwa apa yang dikonsepkan tidak hanya diucapkan, tetapi juga dilaksanakan secara nyata. "Mari kita terus dukung BBTF sebagai aset Bali, sebagai aset Indonesia yang menjadi salah satu sarana kebangkitan pariwisata Bali dan pariwisata Indonesia," tutupnya.