balitribune.co.id | Mangupura - Guna memberikan rasa aman dan nyaman kepada wisatawan yang berkunjung di kawasan GWK, Dinas Pertanian dan Pangan kembali melakukan upaya penertiban dan pengendalian terhadap anjing liar yang biasa berkeliaran di kawasan ini dengan melakukan relokasi bekerjasama dengan LSM penyayang binatang.
Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Badung I Wayan Wijana SSos MSi mengungkapkan hal itu saat dikonfirmasi usai melakukan penertiban di sekitar kawasan GWK, Kamis (16/6). Menurut Wijana dengan semakin meningkatnya wisatawan ke Bali, pihaknya terus melakukan upaya pengendalian terhadap penyebaran rabies dengan gencar melakukan vaksinasi rabies secara massal, pengendalian populasi dengan kastrasi dan melakukan relokasi bekerjasama dengan LSM yang peduli terhadap binatang.
“Upaya eliminasi hanya terpaksa dilakukan jika ada anjing yang sudah menunjukkan gejala klinis rabies,” katanya.
Khusus untuk pengendalian anjing liar di kawasan GWK, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat desa setempat serta melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat sekitar agar merawat dan memelihara anjingnya dengan baik serta tidak dilepasliarkan.
Berdasarkan catatan tim pengendalian, sampai saat ini sudah ada sekitar 15 ekor anjing liar yang berhasil dievakuasi dan dititip di shelter Tyo Russ. Kendala yang dihadapi oleh tim adalah anjing yang berkeliaran di tempat ini, banyak milik warga sekitar dan lahan GWK merupakan kawasan yang terbuka sehingga usai evakuasi seringkali masuk anjing liar baru. Untuk itu pihaknya mengimbau agar warga mengikat anjingnya agar tidak berkeliaran mengganggu wisatawan.