Antisipasi Isu Krisis Pangan, Satgas Pangan Buleleng Canangkan Monitoring Lapangan | Bali Tribune
Diposting : 23 June 2022 18:16
CHA - Bali Tribune
Bali Tribune / RAPAT - Tim Satgas Ketahanan Pangan Buleleng melakukan rapat kordinasi untuk mengantisipasi kelangkaan pangan dan menyikapi isu krisis pangan nasional.
balitribune.co.id | SingarajaTim Satuan Tugas (Satgas) Ketahanan Pangan Buleleng pada Kamis (23/6) menggelar rapat koordinasi untuk menyikapi adanya isu krisis pangan nasional serta mengantisipasi kelangkaan pangan.
Rapat koordinasi tersebut dipimpin oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng yang juga sebagai Sekretaris I Satgas Ketahanan Pangan Buleleng, Ni Made Rousmini. Rapat itu berlangsung di kantor Bappeda Buleleng dan dihadiri juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, Gede Putra Aryana.
Pokok  bahasan yakni keseluruhan langkah ketahanan pangan dari tiga komoditas seperti telur, cabe rawit, dan bawang merah yang tercatat masih dalam jumlah aman. 
 
Sebagai tindaklanjut, kegiatan pemantauan langsung ke lapangan juga dicanangkan untuk memantau harga komoditas di pasar umum, serta sentra produksi di Buleleng.Wilayah pemantauan yang dibagi menjadi tiga wilayah yakni daerah barat, tengah dan timur yang akan dilaksanakan mulai Kamis (23/6). 
 
Kepala DKPP Buleleng yang selaku Sekretaris II Satgas Ketahanan Pangan Buleleng, Putra Aryana mengatakan, koordinasi ini nanti dapat menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan. "Ini dilakukan agar nantinya inflasi di Buleleng dapat terkendali dengan baik," kata Putra Aryana.
 
Menurut Putra Aryana, untuk menjaga stabilitas harga-harga komoditas di pasar, langkah yang dilakukan Tim Satgas Ketahanan Pangan yakni bersinergi bersama Perumda Swatantra dan Perumda Argha Nayottama untuk membeli produk-produk pertanian. Sehingga, harganya bisa bersaing.
 
Upaya ini juga dilakukan untuk bisa mencegah kelangkaan komoditas pangan, karena adanya penjualan komoditas keluar daerah dengan harga jual yang tinggi ditawarkan pengepul. "Mengenai pasokan tiga komoditas ini dari luar Bali, kami pastikan tidak ada. Namun kami antisipasi persaingan harga yang dibeli perusahaan daerah, dengan harga jual yang ditawarkan dari luar Bali,"ucap Putra Aryana.