Dilanda Banjir, Jalur Denpasar-Gilimanuk Masih Buka Tutup | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 28 September 2024
Diposting : 17 October 2022 20:06
PAM - Bali Tribune
Bali Tribune / PEMBERSIHAN - Potongan video udara proses pembersihan material banjir di jembatan Tukad Bilukpoh yang menyebabkan arus lalu lintas Jawa-Bali macet total sejek Minggu malam.
balitribune.co.id | NegaraDiawal musim penghujan, wilayah Jembrana kembali dilanda musibah. Debit air sejumlah daerah aliran suangai (DAS) di Jembrana meluap. Sejumlah wilayah permukiman tergenang banjir. Salah satu titik terparah adalah di sekitar DAS Tukad Bilukpoh. Selain menerjang permukiman warga dua desa di Kecamatan Mendoyo, luapan air tukad Bilukpoh kali ini sempat menyebabkan arus lalu lintas di jalan nasional Denpasar-Gilimanuk lumpuh total.
 
Tidak ada yang menyangka akan terjadi musibah banjir pada Minggu malam. Pasalnya wilayah Jembrana seharian tidak terjadi hujan. Namun warga dibuat panic dengan debit air sungai yang meningkat signifikan hingga menerjang permukiman pada Minggu malam. Seperti yang terjadi di DAS Tukad Bilukpoh. Air sungai mulai meningkat sekitar pukul 20.30 Wita. Warga yang bermukim di sekitar DAS Tukad Bilukpoh baik di Desa Penyaringan maupun Kelurahan Tegalcangkring berupaya mengevakusi barang-barang berharga ke lokasi yang lebih tinggi.
 
Pantauan di lokasi saat kejadian, air mulai meluap kepermukaan jembatan  pukul 22.47 Wita. Arus lalu lintas di Jalur Nasional Denpasar-Gilimanuk pun terputus total. Bahkan banjir kali ini lebih parah dibandingkan banjir sebelumnya pada penghujung tahun 2019 lalu. Wilayah yang diterjang banjir hingga sekita 300 meter ke arah barat Jembrana. Tinggi permukaan air di badan jalan hingga mencapai dada orang dewasa. Rumah-rumah warga yang pada banjir sebelumnya tidak terkena luapan air, kini ikut terendam. Evakuasi warga pun dilakukan secara spontanitas.
 
Bahkan jaringan kabel baik listrik dan telekomunikasi terputus dan beberapa tiang listrik dan telekomunikasi roboh. Beberapa lansia harus dibopong dan dievakuasi oleh petugas ke Polsek Mendoyo yang lokasinya berdekatan dengan lokasi banjir. Sempat terjadi beberapa kali ledakan jaringan listrik dan pemadaman sehingga menambah kepanikan warga. Bahkan Basarnas menerjunkan rabber boat untuk mengevakuasi salah seorang warga yang terjebak banjir. 
Derasnya arus banjir membuat petugas bersama relawan harus berjibaku menuju lokasi.
 
Kendati warga telah berupaya melakukan evakuasi barang-barang berharga, namun tidak sedikit harta benda mereka yang tidak bisa terselamatkan. Selain terendam banjir, banyak barang-barang berharga hanyut. Bahkan sejumlah warga mengaku kehilangan ternak baik babi maupun sapi. Begitupula arus lalu lintas Jawa-Bali di jalur Denpasar-Gilimanuk lumpuh total. Penumpukan kendaraan dari arah barat (Gilimanuk)  hingga di Dangintukadaya, Jembrana. Sedangkan dari arah timur (Denpasar) ekor kemacetan hingga di Tembles, Penyaringan.
 
Meluapnya air tukad Bilukpoh ini diperparah dengan pasang air laut. Air baru surut pada Senin (17/10) pagi. Proses pembersihan material banjir berupa lumpur dan kayu yang menutup sungai, badan jalan dan jembrana dilakukan di tengah hujan deras seharian. Kapolda Bali, Irjen Putu Jayan Danu Putra saat memantau proses pembersihan Senin sore mengatakan mengatisipasi jebolnya jembatan Tukad Bilukpoh pasca diterjang banjir, dilakukan rekayasa lalu lintas. Ia memastikan saat ini jembtan hanya baru bisa dilewati kendaraan kecil saja.
 
“Kita batasi lalu lintas yang lewat jembatan. Kendaraan besar dialihkan ke jalur Singaraja. Kendaraan yang kapasitas kecil yang bisa lewat. Truck kita menunggu uji kelayakan Balai Jalan karean kayau besar-besar yang menghantam jembatan kemungkinan merubah struktur jembatan,” ujarnya. Ia menyebut musibah ini merupakan terparah di Bali, terlebih jalur ini merupakan urat nadi lalu lintas Jawa-Bali, “truck belum bisa lewat, harapannya plat besi untuk pelapis pengaman jembatan segera bisa didatangkan karena ada yang bolong,” tegasnya. 
 
Ia menyebut di jembatan bilukpoh hanya bisa dilalui satu jalur di ruas selatan, “masih buka tutup. Pejalan kaki juga kita batasi,” jelasnya. Ia memastikan jalur Gilimanuk-Singaraja aman untuk dilalui truck bertonase besar, “tidak ada informasi (gangguang lalu lintas di Jalur Gilimanuk-Singaraja. Agar tidak terlalu lama terjebak kemacetan, silahkan mengalihkan rute pakai jalur altrnatif itu. Truck yang sudah terjebak juga perlahan kita akan kita putar balik, Kalau nunggu ini, tidak tahu sampai kapan selesai penilaian kelayakan jembatannya” tandasnya.