BALI TRIBUNE - Sebuah kecelakaan kerja terjadi yang menimbulkan korban jiwa dalam pembuatan sebuah senderan badan jalan di Banjar Semoja, Desa Pupuan, Kecamatan Pupuan, Rabu (17/5). Salah seorang pekerja atas nama Putu Tangkas, asal Banjar Kembang Sari, Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, tewas setelah tertimbun tanah galian senderan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian naas tersebut terjadi sekitar pukul 15.45 wita, dimana pada saat itu korban bersama empat orang rekannya sesama buruh proyek senderan jalan melakukan penggalian untuk rencana pondasi senderan jalan. Dimana tinggi senderan yang akan dibuat dari bibir anak sungai kurang lebih 10 meter sampai di permukaan jalan utama Pupuan- Busungbiu, Buleleng. Dimana ketika menggali pondasi senderan, lima orang buruh bekerja menggali tanah, tiba-tiba tanah diatas tebing jalan runtuh dan menimbun lima orang buruh yang sedang bekerja. Pada saat kejadian terjadi empat orang buruh berhasil menyelamatkan diri namun satu orang tertimbun reruntuhan tanah.
Kapolsek Pupuan AKP IB. Mahendra, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, runtuhnya tanah galian tersebut karena kondisi tanah labil dan bergetar saat kendaraan melintas di jalan yang akan dibuatkan senderan. "Mungkin karena tanahnya labil dan bergetar saat ada kendaraan lewat," tegasnya.
Ditambahkan, untuk evakuasi korban pada saat itu dilakukan dengan alat seadanya oleh warga dan petugas, kurang lebih 30 menit korban berhasil dievakuasi dari ke dalaman timbunan kurang lebih satu meter. "Korban tertimbun kurang lebih sedalam satu meter, saat dievakuasi korban dalam keadaan lemas dan sempat dilarikan ke Puskesmas Pupuan, namun korbam meninggal sebelum mendapat pertolongan awal," tambahnya.
Ditambahkan Mahendra, dalam pemeriksaan luar jenasah korban tidak ditemukan luka terbuka dan luka lecet yang berarti, dan dalam pemeriksaan dokter menyimpulkan korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat tertimbun tanah.