balitribune.co.id | Kuta - Selain kerjasama dalam perdagangan dan ekonomi, dua negara yaitu Indonesia dengan Rumania juga kedepannya akan memperkuat bidang pariwisata, pendidikan, kebudayaan, dan teknologi. Sudah saatnya kedua negara memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi pascapandemi dengan memperkuat sekaligus mendiversifikasi kerjasama ekonomi guna meningkatkan nilai perdagangan dan investasi. Demikian disampaikan Konsul Kehormatan Rumania untuk Bali, Yoga Iswara saat Inagurasi Konsulat Rumania di Bali, Selasa (13/6), Kuta, Badung yang dihadiri Duta Besar Rumania untuk Republik Indonesia H.E. Adrian Balanescu.
Hubungan Indonesia-Rumania berkembang sejak pembukaan hubungan diplomatik 73 tahun yang lalu, dan kedua negara perlu meningkatkan kerjasama lebih konkret, seperti bidang perdagangan, produksi bersama, investasi, pendidikan dan pariwisata. Khususnya bidang pariwisata, Rumania dan Bali sama-sama memiliki daya tarik alam dan budaya yang memesona.
Kata dia, Rumania memperkokoh kerjasama dengan membuka Kantor Konsulat di Bali yang berlokasi di Sekar Jepun Denpasar, "Rumania juga membutuhkan banyak pekerja terampil. Saat ini tenaga terampil terbanyak datang dari Negara Filipina. Semoga Bali dan daerah lainnya di Indonesia bisa menyusul sebagai penyedia tenaga-tenaga terampil yang dibutuhkan Rumania," katanya.
Inagurasi yang berlangsung dengan pergelaran tarian budaya Bali dihadiri komunitas Rumania di Bali. Indonesia adalah pintu masuk menuju pasar Asia Tenggara, sedangkan Rumania adalah pintu masuk menuju pasar European Union's. Pihak Rumania memandang potensi Indonesia sebagai pintu gerbang produk-produk Rumania di kawasan Asia Tenggara.
Sementara itu, pihak Indonesia dapat memanfaatkan Pelabuhan Constanta sebagai pintu masuk produk-produk Indonesia ke kawasan Uni Eropa. Indonesia memiliki sebuah kantor kedutaan besar di Bucharest dan Rumania juga memiliki sebuah kedutaan besar di Jakarta.
Menurut Yoga Iswara, wisatawan Rumania yang ke Bali termasuk wisatawan berkualitas karena dengan masa tinggal diatas 7 hari di akomodasi kelas luxury atau mewah. "Namun memang dari sisi kunjungan saat sebelum pandemi di angka 90 ribuan per tahun wisatawan Rumania ke Bali. Keterbatasan penerbangan langsung ke Bali, dari Rumania harus transit dan memakan waktu perjalanan hingga 18 jam sampai Bali," jelas Yoga Iswara.
Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun mengatakan, Konsul Kehormatan Rumania di Bali yang ditunjuk ini akan mengenalkan Bali kepada wisatawan Rumania. Diharapkan juga mempromosikan Bali sebagai pariwisata budaya dan berkualitas.
"Pemerintah Provinsi Bali bangga karena orang lokal Bali mendapatkan kepercayaan sebagai Konsul Kehormatan negara sahabat. Tentu ini akan mempererat hubungan antara Rumania dan Indonesia khususnya Bali. Karena Bali adalah pariwisata, jumlah kunjungan wisatawan Rumania ke Bali belum masuk 10 besar. Kedepan diharapkan kunjungan wisatawan Rumania ke Bali dapat meningkat," ujarnya.