Jelang Tahun Politik Diharapkan Berimbas Positif Bagi Hotel dan Restoran di Bali | Bali Tribune
Bali Tribune, Minggu 01 Desember 2024
Diposting : 26 July 2023 19:22
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / BERSANTAI - Sejumlah turis mancanegara tampak bersantai menikmati liburan di salah satu restoran milik hotel di Sanur, Denpasar

balitribune.co.id | DenpasarPelaku pariwisata memprediksi akan terjadi peningkatan kedatangan wisatawan domestik saat tahun politik 2024 mendatang. Pasalnya, calon kandidat saat melakukan kampanye di Bali tentu akan membawa para pendukungnya yang membantu mengisi tingkat hunian hotel di Bali. 

Hal ini diperkirakan akan mulai terjadi tahun 2023 yang menjembatani tahun 2024 (tahun politik). Jelang tahun politik akan banyak ada kegiatan politik yang diharapkan berimbas positif bagi sektor pariwisata, khususnya usaha hotel dan restoran di Bali.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidharta Putra menyatakan, tahun politik yang merupakan tahun akan digelarnya pemilihan umum (Pemilu) 2024 dinilai akan memberikan berkah bagi pelaku industri pariwisata Bali. Mengingat, jelang pesta demokrasi Pemilu akan ada banyak acara politik yang berlangsung di hotel dan restoran. "Akan ada banyak acara yang digelar di hotel dan restoran," katanya.

Kegiatan tersebut mulai dari rapat koordinasi penyelenggara Pemilu baik KPU dan Bawaslu hingga kegiatan partai politik untuk mengusung calon anggota legislatif dan calon kepala daerah. Ketegangan politik yang mungkin bisa terjadi pada hajatan politik tersebut diharapkan tidak akan memberikan perubahan maupun pengaruh negatif bagi perkembangan industri pariwisata, khususnya usaha hotel dan restoran di Pulau Dewata.

Ia pun mengatakan, menjelang Pemilu 2024 kunjungan wisatawan domestik diprediksi akan lebih menggeliat. Sebelumnya, Pengamat Pariwisata Prof. I Putu Anom menyatakan kunjungan wisatawan mancanengara diprediksi sedikit menurun karena biasanya turis asing akan menunda kunjungan wisata ke negara yang sedang melakukan hajatan politik. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kemungkinan terjadinya konflik. Sehingga pelaku pariwisata Bali disarankan jeli menggarap pasar domestik di tahun politik.