BALI TRIBUNE - Baru beberpa bulan dikerjakan Dingding Penahan Tanah (DPT) di Pura Pucak, Banjar Undisan Kaje ambrol. Diduga kuat ambrolnya DPT dengan ketinggian hampir 3 meter tersebut karena tidak kuat menahan gerusan air hujan yang masuk kecelah-celah batu pasangan. Selain itu diduga kuat ambrolnya DPT yang panjangnya hampir 30 meter itu karena kontruksi DPT tanpa dilengkapi rangkian beton bertulang.
Menurut warga yang ditemui dilokasi, ambrolnya DPT terjadi pekan lalu. Sebelum ambrol, malam harinya hujan turun sangat lebat. "Saya baru tahu kalau DPT itu ambrol paginya, yang jelas malamnya hujan sangat lebat," kata I Nyoman Sandi.
Dia berharap agar segera dilakukan perbaikan, karena kalau tidak segera mendapat penangan, kerusakan bisa merembet. "Kalau dibiarkan, yang saya takut jika turun hujan lebat pasangan batu disebelahnya juga akan ikut ambrol," ungkapnya.
Kata pria asal Undisan Kaje ini , kalau proyek tersebut dikerjakan pertengahan tahun dan selesai dikerjakan bulan Desember 2016.
Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Bangli I Made Some saat dikonfirmasi mengaku bakal segera turun ke lokasi, namun ia belum mengetahui secara jelas kapan proyek tersebut digarap. "Kalau dibilang akhir Desember selesai dikerjakan, tentu masih dalam masa pemeliharaan, agar lebih jelasnya lagi, hari ini kami akan turun," kata Some.
Pantauan Bali Tribune, dibuatnya DPT itu tiada lain untuk menyangga tanah yang di atasnya berdiri pura pucak banjar Undisan Kaje. Bentangan DPT dengan kontruksi hanya pasang batu itu sepanjang hampir 30 meter dengan ketinggian 3 meter, ambrol sepanjang 2 meter. Tidak menutup kemungkinan ambrol susulan kembali terjadi, jika tidak segera dilakukan perbaikan.