Antrean Panjang di SPBU/APMS di Nusa Penida | Bali Tribune
Bali Tribune, Sabtu 30 November 2024
Diposting : 4 October 2023 01:05
SUG - Bali Tribune
Bali Tribune/ PANTAU - Kasat Intelkam Nusa Penida pantau ketersediaan BBM di SPBU Nusa Penida.

balitribune.co.id | Semarapura - Unit intelkam Polsek Nusa Penida dipimpin Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta mulai  Selasa  3 Oktober 2023 pukul 10.00 wita , melaksanakan monitoring ketersediaan BBM di SPBU/APMS di Kecamatan Nusa Penida terkait dengan kenaikan BBM Non Subsidi yang mulai diberlakukan pada tanggal 1 Oktober 2023.

Hal itu dibenarkan Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta,S,Sos. Dari hasil koordinasi dengan manager APMS Sental dan APMS Batumulapan Putu Arjana yang menyatakan bahwa terkait dengan stok BBM untuk wilayah Nusa Penida sementara masih lancar. "Namun karena ada keterlambatan pengiriman sehingga menimbulkan antrian panjang khususnya kendaraan R4 di beberapa SPBU/APMS dan hal tersebut sudah biasa terjadi pada awal bulan Oktober ini," ungkapnya.

Disebutkannya, untuk menormalkan situasi pengiriman BBM dari Depo Manggis ke SPBU/APMS di Nusa Penida dilakukan secara berturut-turut mulai tanggal 2 s/d 4 Oktober 2023. "Adapun jumlah stok BBM semetara di SPBU/APMS yang ada di Nusa Penida antara lain untuk APMS Batumulapan No. Kode  56.807.01 BBM jenis Pertalite Stok: 8.490Liter, Pertamax Stok : 362 liter, Dexlite Stok: 3.128 Liter. Sedangkan BBM di APMS  Sental No. Kode 56.807.02, semua jenis BBM nihil, di SPBU  Br. Nyuh No. 56.807.09 ,BBM jenis Pertalite Stok: 600 liter, Pertamax Stok: 0 liter, Solar  Stok , 2.100 liter, Dexlite Stok: 2.800 liter.Sedangkan di SPBU 56.807.11 Nusa Ceningan, BBM jenis Pertalite Stok 10.422 liter, Pertamax Stok 33.194 liter, Dexlite Stok 3.573 liter," beber Kapolsek.

Namun menurutnya secara umum di wilayah Nusa Penida sementara tidak terjadi kelangkaan BBM hanya terkendala pengiriman yang agak terlambat dan hal tsb sudah biasa terjadi setiap awal bulan. Sementara dengan terjadinya antrian panjang khususnya kendaraan R4 merupakan imbas dari meningkatnya kunjungan wisatawan yang datang ke Nusa Penida yang mengakibatkan miningkatnya kebutuhan transportasi baik laut dan darat.