balitribune.co.id | Gianyar - Berpulang secara mendadak, Gianyar berduka atas meninggalnya maestro kerawitan, I Made Subandi. Banyak kalangan terkejut atas berita duka ini lantaran sebelum meninggal almarhum sempat bermain tenis meja.
Dari informasi yang diterima, Selasa (17/10), jenasah almarhum masih dititipkan di RSUD Sanjiwani Gianyar. Rencanya jenazah akan diaben pada 23 Oktober mendatang di Banjar Buda Ireng, Batuyang, Batubulan Kangin.
"Sebelum meninggal ia bersama Subandi bermain Pingpong, Senin (16/10) sekitar pukul 19.00 Wita. Saat bermain, tidak ada hal aneh dari mendiang. Dimana mendiang bermain seperti biasa," ungkap salah seorang teman mendiang, I Nyoman Siman.
Setelah bermain tenis meja, mendiang Subandi sempat jalan-jalan kecil masih di seputaran tempat bermain. Namun tiba-tiba tubuh Subandi roboh ke lantai.
"Tiba-tiba jatuh. Sempat digigitkan sendok. Karena tidak kunjung membaik, lalu dibawa ke RS Primagana," ujarnya.
Adik sepupu mendiang, Jero Mangku Gede alias Dedy Tompel mengatakan, menurut dokter di rumah sakit, kakaknya tersebut sudah meninggal dalam perjalanan.
"Kata dokter, sudah meninggal di perjalanan. Karena saat tiba di rumah sakit, kelopak mata melebar dan tubuhnya dingin. Belum bisa dipastikan penyebab kematiannya, tapi diperkirakan serangan jantung," ujar Maestro Lawak Bali tersebut.
Adik kandung mendiang, I Nyoman Sunarta mengatakan, saat ini jenazah mendiang masih dititipkan di ruang jenazah RSUD Sanjiwani.
"Nanti tanggal 23 akan ngaben di Banjar Buda Ireng, Desa Batubulan Kangin, Sukawati," ujarnya.