Amlapura, Bali Tribune
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bali kembali meluncurkan kampung KB sebagai bagian dari program nasional. Kali ini, Dusun Saren Jawa, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dicanangkan sebagai kampung KB di Karangasem. Selain kampung KB, juga disinkronkan dengan launching Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Tingkat Kabupaten 2016.
Pencanangan Kampung KB oleh Sekda Karangasem I Gede Adnya Mulyadi didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ida Bagus Wirama, S.H., M.Kes., dan Kepala BPPKB Kabupaten Karangasem dr. Priagung Duarsa, Kamis (14/4), di Dusun Saren Kauh, Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali Ida Bagus Wirama mengatakan, peluncuran kampung KB untuk mengubah persepsi di masyarakat bahwa KB masih berupa alat kontrasepsi saja. KB dalam persepsi yang luas juga menyangkut bagaimana mengubah pola pikir masyarakat untuk menekan tingkat perkawinan yang terlalu dini.
Sekda Karangasem I Gede Adnya Mulyadi mewakili Bupati IGA Mas Sumatri meminta, pencanangan Kampung KB tidak berhenti pada saat pencanangan saja, akan tetapi harus ada aksi dan gerakan nyata dengan sosialisasi, komunikasi dan edukasi tentang program KB dengan kegiatan Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Lansia, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera dan Ketahanan Keluarga agar masyarakat lebih sehat dan sejahtera dengan memberikan pelayanan KB yang optimal.
Sekda Adnya Mulyadi mengatakan Pemkab Karangasem juga me-launching Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) yang merupakan wadah kegiatan program Generasi Berencana (GenRe) dalam rangka penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi keluarga serta kegiatan penunjang lainnya.
Kepala BPPKB Priagung Duarsa mengatakan, terpilihnya Banjar Dinas Saren Jawa, Desa Budakeling sebagai kampung KB untuk tingkat Kabupaten Karangasem karena telah memenuhi beberapa persyaratan seperti kesertaan masyarakatnya dalam ber-KB masih rendah yakni hanya 56,52% dari jumlah pasangan usia subur yang ada, jumlah keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera 1 (KS 1) masih tergolong tinggi oleh karena dari 137 KK yang ada.