balitribune.co.id | Gianyar - Tingkat Partisipasi masyarakat Gianyar dalam Pemilu selalu tinggi. Namun sayang, tidak seiring dengan pengetahuan teknis penblosan. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas Pemilu 2024. Hal ini menjadi sorotan Ketua Fraksi Indonesia Raya DORD Gianyar, Ngakan Ketut Putra.
Sebagai Caleg Inchumbent, Ngakan Putra ditemui, Kamis (14/12/2023), sangat menyayangkan pola sosialisi yang selama ini dinilai tidak maksimal. Karena tidak ada evaluasi dari pelaksanaan Pileg/ Pilpres 2019 lalu. Dimana masyarakat pemilih sebagian besar kebingungan untuk menyampaikan aspirasinya lantaran pengetahuan tentang kertas suara dan teknis pencoblosnya yang terbatas. "Memamg di Gianyar antoiasme pemilih sangat tinggi. Namun kualitasnya tidak menjadi jaminan. Karena masyarakat tidak mengatahui secara jelas perbedaan warna kertas sehingga kesulitan mencari posisi caleg dalam kertas suara," ungkap Ketua DPD Partai Perindo Gianyar ini.
Dari rangkaian kegiatan di masa kampanye ini, Ngakan Putra nenyebutkan sebagian besar masyarakat ridak mengetahui kode warna pada kertas suara. Kalaupun sudah ada tanda berupa tulisan, sebutnya akan tetap membingungkan. "Sedikit dari tujuh titik pertemuan dengan warga di masa kampanye ini, tidak satu pun mengetahui kode warna kertas suara ini. Ini terkesan tidka penting namun dampaknya samgat signifikan mempengaruhi kualitas pemilu," sorotnya.
Politisi asal Sampiang, Gianyar ini menilai ketidaktahuan pemilu terhadap teknis pencoblosnya, akan menyulit pemilih menyampaikan aspirasinya. Acara waktu juga dipastikan akan lama dna yang paling sering terjadi pemilih kebingungan mencari posisi caleg yang ingin dicoblos. "Kebingungan pemilih saat Pilpres dan Pileg 2019 lalu berpeluang terulang lagi. Karena pemilih masih dihadapkan dengan ketidaktahuan teknis. Dengan estimasi waktu sekitar 2,5 menit, masih tepa ala mengisi atau menjawab Teka-teki Silang," terangnya.
Ketua KPU Gianyar I Wayan Mura menyebutkan, sampai saat ini, spresimen surat suara belum turun di KPU Provinsi. Begitu spesimen surat suara tutun dari KPU Provinsi, segera diberitahukan ke Parpol untuk digunakan sebagai bahan sosialisasi. "Sampai saat ini, spesimen surat suara belum turun dari KPU Provinsi. Kalau turun, segera kami informasikan ke Parpol peserta Pemilu," jelas Wayan Mura.
Sedangkan, surat suara Pemilu terakhir sampai di Gianyar terakhir pada Rabu 20 Desember sudah masuk gudang logistik untuk selanjutt dilakukan pelipatan. Khusus sosialisasi spesimen warna surat suara, KPU Gianyar sudah intens melakukan sosialisasi di berbagai tingkatan. Disebut untuk mempermudah sosialisasi surat suara KPU memberikab singkatan, AKUMRBIJA. akronimnya adalah A abu-abu untuk coblos Presiden, KU kuning, untuk coblos DPR RI, ME merah untuk coblos DPD RI, BI biru untuk coblos DPRD Provinsi dan JA hijau untuk coblos DPRD Kabupaten. "Setiap sosialisasi kami berikan singkatan itu, agar mudah dipahami, nanti lewat PPK dan KPPS juga kami tekankan sosialisasi spesimen surat suara, termasuk cara melipat kembali," jelasnya.