BALI TRIBUNE - Lomba layang-layang selama ini sering menimbulkan keluhan masyarakat terutama kemacetan lalu lintas. Untuk menghilangkan kesan tersebut, Desa Sanur menggagas lomba layang-layang memadukan dengan teknologi yang berbasis layangan bongkar pasang (knockdown).
“Lomba yang kami selenggarakan sekarang ini memadukan teknologi, mulai dari pendaftaran sampai pada layang-layang yang dibuat harus knockdown,” ujar Ketua Panitia lomba layang-layang Desa Sanur, Kadek Suprapta Meranggi ditemui usai beraudensi dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Senin (12/6) di Gedung Sewaka Dharma, Lumintang.
Lebih lanjut dijelaskan, dengan penerapan layang-layang knockdown tersebut, diharapkan dapat menghindari kemacetan yang ditimbulkan dan menghilangkan kesan lomba layang-layang yang selalu menimbulkan kemacetan.
Disamping itu untuk lomba layang-layang yang dilaksankan dari tanggal 22-23 Juli mendatang juga harus ramah lingkungan. “Jadi peserta harus turut serta menjaga kebersihan di lingkungan lomba. Untuk itu kami menggandeng LSM Malu Dong untuk turut melakukan sosialisasi dalam menjaga kebersihan di tempat lomba,” tambahnya.
Dalam penilian lomba layang-layang kali ini tidak hanya menilai layang-layang itu sendiri tetapi juga menilai kebersihan setiap peserta apakah peduli terhadap lingkungan atau tidak. Hal ini akan mempengaruhi sekali terhadap penilaian yang dilakukan. “Kita harus mulai dari diri sendiri untuk turut menjaga kebersihan lingkungan sehingga lingkungan yang ada tetap bersih,” harapnya.
Kadek Suprapta menjelaskan, lomba layang-layang yang dilaksanakan juga diharapkan sebagai ajang atraksi pariwisata. Mengingat setiap pelaksanaan lomba layang-layang banyak wisatawan menyaksikannya dan bahkan mereka merasa kagum terhadap lomba layang-layang tersebut.
“Lomba layang-layang ini merupakan salah satu event besar yang sangat menarik karena memiliki keunikan budaya yang sama seperti Festival Kesenian Bali. Karena dalam lomba layang-layang yang dilaksanakan menampilkan berbagai jenis layang-layang. Lomba layang-layang yang dilaksanakan merupakan even besar sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan,” ujarnya.
Dikatakan, peserta lomba layang-layang tiap tahunnya terus mengalami peningkatan dan untuk tahun ini diperkirakan mencapai 1.800 peserta. “Ini merupakan jumlah yang sangat besar, peran serta mereka untuk menjaga lingkungan terutama mewujudkan lingkungan bersih,” tandasnya.
Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menyambut baik terhadap lomba layang yang akan dilaksanakan bula Juli ini. Ia berharap lomba layang yang telah menjadi event tahunan selain sebagai atraksi pariwisata juga menjadi pelestarian budaya. “Kami harapkan lomba layang-layang yang dilaksanakan menjadi salah satu atraksi wisata yang telah ada selama ini,” ujarnya.