Pengusung Rochineng Belum Final | Bali Tribune
Diposting : 21 April 2016 11:07
San Edison - Bali Tribune
Luh Gede Herriyani

Denpasar, Bali Tribune

Jelang Pilkada Buleleng Februari 2017, PDIP sepertinya berada di atas angin. Sebab, sejauh ini baru ada dua pasangan calon independen yang dikabarkan akan siap menantang pasangan calon petahana Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sutjidra (PAS) dalam suksesi kepemimpinan di Bumi Panji Sakti itu.

Adapun koalisi partai politik (parpol) yang digadang-gadang menjadi rival terberat PDIP, justru masih sibuk dengan urusan penjaringan di internal partai masing-masing. Jangankan bersepakat soal pasangan calon yang akan diusung, parpol-parpol ini bahkan belum satu kata soal format koalisi untuk menghadapi Pilkada Buleleng.

Kegamangan koalisi ini dibuktikan dengan adanya rapat yang digelar pimpinan kelima parpol tersebut di Denpasar, Rabu (20/4). Rapat ini dihadiri Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng Nyoman Sugawa Korry, Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Buleleng Lu Gede Herriyani, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Buleleng Jro Nyoman Rai Yusha, Ketua DPD PAN Kabupaten Buleleng Suwandi, serta Ketua DPC PPP Kabupaten Buleleng Mulyadi.

Selain itu, hadir pula dalam rapat kali ini kader Partai Hanura Kabupaten Buleleng Wayan Artha serta salah satu bakal calon bupati Buleleng yang sedang gencar memburu dukungan, Ketut Rochineng. Hanya saja, sebagaimana pertemuan sebelumnya, rapat kali ini lagi-lagi belum menyepakati formati koalisi kelima parpol.

Walau masih gabeng, namun tetap ada “lampu hijau” akan terwujudnya koalisi ini. “Sudah ada langkah maju. Masing-masing pihak sepakat untuk segera membuat MoU (Memorandum of Understanding) Koalisi,” papar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buleleng Nyoman Sugawa Korry, usai rapat tersebut.

Menurut dia, dalam pertemuan lanjutan nanti, diharapkan format koalisi ini sudah final dan dikuatkan dengan adanya MoU Koalisi yang ditargetkan rampung bulan Mei. “Target kita, dalam pertemuan lanjutan tersebut format koalisi sudah fonal dan MoU sudah bisa ditandatangani Mei nanti,” kata Sugawa Korry, yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Bali.

Hal tak jauh berbeda juga disampaikan Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Buleleng Lu Gede Herriyani, yang dikonfirmasi secara terpisah. Menurut dia, dibandingkan pertemuan awal di Buleleng beberapa waktu lalu, maka kali ini pembahasan terkait rencana koalisi untuk Pilkada Buleleng 2017 sudah mengalami kemajuan.

“Memang format koalisi belum disepakati. Sebab pertemuan kali ini juga masih sebatas komunikasi dan akan ditindaklanjuti dalam pertemuan lanjutan. Nanti juga akan ada MoU guna menguatkan koalisi ini,” urai Luh De, sapaan srikandi ‘mercy’ itu.

Selain terkait koalisi, demikian Luh De, pertemuan kali ini juga membahas mengenai mekanisme pencalonan. Para pimpinan parpol menyepakati, bahwa siapapun yang ingin bertarung melalui pintu koalisi, maka diperbolehkan untuk mendaftarkan diri ke parpol-parpol yang ada. Ini dilakukan, mengingat sudah ada partai yang membuka pendaftaran, dan yang lainnya baru akan membuka pendaftaran.

“Silahkan mereka mendaftar ke semua partai yang ada, karena kita harus hormati mekanisme yang ada di masing-masing partai politik. Nantinya, nama-nama yang mendaftar diproses di internal partai masing-masing sebelum dilakukan kesepakatan oleh koalisi terkait siapa yang diusung,” ujar Luh De.

Lantas bagaimana dengan Ketut Rochineng yang cukup gencar memburu rekomendasi dari koalisi? Terkait ini, Luh De menegaskan, PNS aktif itu tetap akan diperlakukan sama dengan figur-figur lain yang akan mendaftar. Artinya, tidak ada perlakuan khusus untuk Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali itu.

“Disilakan Pak Rochineng mendaftar ke semua partai. Sebab kita punya sistem masing-masing. Apakah nantinya Pak Rochineng yang diusung, sangat tergantung kesepakatan di koalisi dengan tetap mengacu pada proses penjaringan di internal partai koalisi,” pungkas Luh De.