balitribune.co.id | Bangli - Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura di Pura Ulun Danu Batur, Desa Adat Batur, Kintamani Bangli, Selasa (2/4).
Pelaksanaan Bhakti Penganyar dipimpin Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana. Tampak hadir Anggota DPRD Kota Denpasar, Ketua TP. PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa dan Ketua DWP Kota Denpasar, Ida Ayu Widnyani Wiradana serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pengilen Tari Rejang dari Sanggar Drupadi bersama Sekaa Teruna Darma Sentan. Persembahan Topeng Wali oleh Sekaha Muna Muni, dan diiringi Sekaha Gong Mekar Sari, Banjar Kangin Panjer, serta Sekaha Pesantian Denpasar Selatan. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput Ida Pedanda Gede Putra Alangkajeng, Grya Taman Sari Sanur yang dilanjutkan dengan penyerahan punia.
Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara didampingi Wakil Walikota, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga baik dimanfaatkan sebagai ajang mulatsarira. Sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya terutama sarwaprani, hasil pertanian dan perkebunan yang baik dapat tercipta.
"Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa," jelasnya.
Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Harapan dalam pelaksanaan pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur dapat memberikan kesejahteraan, dan keberkahan bagi masyarakat Bali. Selain itu berharap agar bisa menjadi momentum untuk memperkokoh hubungan antara masyarakat dengan tradisi keagamaan dan budaya Bali.
"Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus kita pupuk, sehingga yadnya sebagai wujud syukur dapat terus kita laksanakan guna meningkatkan sradha dan bakti umat sesuai dengan swadarma menuju keseimbangan alam semesta," ujarnya.
Sementara Pangemong Pura Ulun Danu Batur/Pamucuk Desa Adat Batur, Jero Gede Batur Duhuran mengatakan, bahwa rangkaian upacara berlangsung 30 hari penuh sejak Tilem Kasanga, hingga Tilem Kadasa. Upacara Panyineban dilaksanakan pada 5 April 2024, yang juga akan dilanjutkan dengan upacara palelungan ke Pura Dalem Balingkang pada tanggal 7 April 2024, serta pada tanggal 8 April 2024 juga digelar upacara Bakti Patetami.
"Pada 5 April 2024 akan dilaksanakan Panyineban yang terdiri atas Bakti Pepranian, Nuek Bagia Pulakerti, Mralina Sampian, dan Mendem Bagia Pulakerti, dan Bakti Patingkeb, serta juga kami mohon dukungan dari seluruh elemen agar pelaksanaan upacara bisa berjalan aman dan lancar," kata Jero.