BALI TRIBUNE - Rancangan Perubahan APBD Badung Tahun 2017 mulai dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD Badung, Jumat (16/6), bertempat di kantor DPRD Badung. Dalam pembahasan perdana tersebut, TAPD dipimpin langsung oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakilnya Ketut Suiasa. Sedangkan dari DPRD Badung dikomandani oleh Putu Parwata selaku Ketua Dewan.
Dalam draf Perubahan APBD yang dibacakan Bupati Giri Prasta terungkap bahwa belanja daerah dirancang sebesar Rp 6.134.087.368.686,65 atau naik sebesar 12,52 persen atau sebesar Rp 682. 744.046.714,42 dari APBD Induk
Rp5.451.343.321.972,23.
Menurut Bupati peningkatan belanja ini bersumber dari naiknya pendapatan daerah sebesar Rp. 397.262.949.563,41 dan Silpa sebesarRp 285.481.097.151,01. “Hal ini baru rapat awal dengan pihak DPRD, nanti tim TAPD dengan Banggar dewan akan melanjutkan pembahasan nya lagi sehingga nantinya bisa mencapai kesepakatan bersama,” ujarnya.
Giri Prasta juga membeberkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) di Perubahan APBD 2017 juga dirancang naik sebesar Rp 4,2 triliun lebih dari APBD Induk sebesar Rp 3,8 tiliun lebih. “Dalam rancangan perubahan kenaikan di pendapatan asli daerah sekitar 10 ,39 persen atau sekitar Rp397 miliar lebih,” kata Giri Prasta.
Nah, untuk meningkatkan pendapatan ini, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan menggenjot kunjungan wisatawan datang ke Badung. “Saat ini saja sudah mencapai 2 juta kunjungan wisatawan, nanti kita targetkan tahun ini bisa mencapai 6 juta kunjungan wisatawan ,” terangnya.
Dalam rapat tersebut bupati juga sempat memaparkan sejumlah kegiatan strategis Pemkab Badung. Ada sekitar 33 kegiatan strategis yang dilakukan pemerintah di anggaran perubahan tersebut diantaranya mulai dari pengadaan tanah untuk pembangunan underpass Simpang Tugu Ngurah Rai dan pelebaran simpang Unud hingga pembangunan gedung budaya di Puspem Badung.