BALI TRIBUNE - Jelang hari raya Idul Fitri 2017, berbagai persiapan dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Hal ini dilakukan karena kecenderungan arus lalu lintas yang meningkat, disamping juga mengamankan jalur distribusi pasokan komoditas yang akan disuplai ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk.
Diperkirakan pada H-2 lebaran tahun ini arus mudik yang melalui Gilimanuk akan mencapai sekitar 80 ribu orang. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Moda Dinas Perhubungan Provinsi Bali, Standley Suwandhi dalam rapat kordinasi TPID Provinsi Bali, akhir pekan lalu.
“Skema padat arus mudik yang akan melalui Penyeberangan Gilimanuk 88 ribu orang dari 80 orang yang kita perkirakan. Sedangkan untuk sepeda motor mencapai 21 ribu dengan skema padat mencapai 23.680 sepeda motor, untuk kendaraan roda empat 7 ribu dengan skema padat mencapai 8.960 kendaraan,” tutur Standley.
Skema padat dari jumlah normal, menurutnya memang dipersiapkan apabila terjadi lonjakan, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya pasti akan terjadi lonjakan sebelum puncak lebaran. Dari skema yang biasanya dipersiapkan cenderung ada lonjakan pemudik yang akan melintas.
Menurut Standley, berdasarkan data yang dimiliki pada mudik tahun ini mencapai 2,9 juta manusia yang akan bermigrasi sementara dari Pulau Bali, baik itu melalui pelabuhan udara, ataupun darat, dan laut. Bahkan disebutkan pula dari data tahun 2015 hingga tahun 2017 memang ada kecenderungan meningkat jumlah arus mudik.
“Berdasarkan data yang kita miliki ada sekitar 2.634.000 orang di tahun 2015, 2.783.052 orang di tahun 2016, dan prediksi tahun 2017 sekitar 2,9 juta orang. Tentu kalau dicermati ada peningkatan pergerakan angkutan lebaran di setiap tahun. Dan biasanya data ini kita ambil mulai H-7 tiap tahunnya,” ujarnya.
Terkait dengan kendaraan besar yang akan melintas, atau kendaraan sumbu tiga seperti truk, pihaknya akan menghentikan sementara operasionalnya mulai H-7. Pasalnya, pada saat yang bersamaan jembatan timbang yang ada di Cekig Gilimanuk juga dihentikan sementara operasionalnya. Begitupun untuk kendaraan galian tambang operasionalnya akan dihentikan sementara.
Sedangkan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di depan pintu penyeberangan Pelabuhan Gilimanuk, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak ASDP dengan memberlakukan pembelian tiket penyeberangan secara online. Pihak ASDP sendiri akan mengoperasikan sekitar 46 kapal dengan 321 trip setiap hari selama puncak arus lebaran tahun ini.
“Saat ini yang telah memberlakukan pembelian tiket penyeberangan secara online yaitu penyeberangan Merak-Bakaheuni dan Gilimanuk-Ketapang. Dengan menggunakan pembelian tiket sistem online, diharapkan bisa mengurai kemacetan ataupun antrean yang kerap terjadi di depan gerbang masuk,” tukas Standley.
Ia juga mengatakan, untuk penumpang bus antar provinsi ada kecenderungan jumlahnya menurun. Data yang dimiliki pihaknya menyebutkan tahun lalu sekitar 5.146 penumpang namun tahun ini diperkirakan hanya sekitar 4.700 penumpang.
Fenomena ini terjadi karena banyak pemudik yang lebih suka menggunakan kendaraan pribadi ataupun menggunakan angkutan udara. “Padahal untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang menggunakan bus, kami telah cadangkan sekitar 2 ribu seat yang dicadangkan dari bus pariwisata,” ujarnya.