Gianyar, Bali Tribune
14 seniman menerima penghargaan Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar pada acara resepsi Perayaan HUT ke-245 Kota Gianyar, Selasa (19/4) malam. Penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Gianyar Anak Agung Gede Agung Bharata. Perhargaan ini sebagai penghormatan atas kesenimbungan para seniman berkarya dan meneruskan ke generasi muda.
Ketua Panitia Hari Jadi ke-245 Kota Gianyar, Cokorda Gde Rai Widiarsa P mengatakan 14 Seniman peneriman Wija Kusuma tahun 2016 adalah Anak Agung Gede Rai (lagu Pop Bali) asal Br.Cebaang Serongga, I Made Randat (drama gong) asal Lingkungan Bukit Batu, I Ketut Patra (tabuh) asal Abianbase, I Wayan Sumertha (drama gong) asal Abianbase, Drs. I Made Dapet (drama gong) asal Medahan, I Made Jepang (sastra) asal Medahaan, I Ketut Rina (tari) asal Peliatan Ubud, Anak Agung Anom Putra (tari) asal Ubud Tengah, Tjokorda G. Putra A.A. Sukawati (pembina seni) asal Ubud Tengah, I Wayan Subur (tabuh) asal Desa Melinggih, I Ketut Sari Astra (lukis) asal Desa Pupuan, I.B Nyoman Darmalara, S.Si (tari) asal Desa Pejeng, I Made Juanda (pedalangan) asal Br. Babakan Sukawati, Ni Wayan Nyeri (tari) asal Singapadu.
Bupati Gianyar A.A. Gde Agung Bharata mengatakan penghargaan Wija Kusuma merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para seniman yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya dan telah menunjukkan dharma baktinya kepada pemerintah, masyarakat dan seni itu sendiri. “Pemberian penghargaan ini rutin kita lakukan, ini merupakan bentuk perhatian pemerintah pada para seniman. Mudah-mudahan kedepannya dapat kami tingkatkan lagi,” ujar Bupati Bharata
Penghargaan wija kusuma, juga merupakan wujud apresiasi pemerintah kepada para seniman, pembina dan pengabdi seni yang telah berjasa dalam melestarikan seni budaya. Pada bagian acara utama, pada kesempatan itu juga dilakukan pemotongan tumpeng.