balitribune.co.id | Semarapura - Akupansi wisatawan menginap di kawasan Nusa Penida tidak terlalu lama hanya berkisar dua hari saja. Selama ini pemandangan alam merupakan andalan destinasi yang ada, sehingga wisatawan tidak berlama di Nusa Penida. Salah satu penyebabnya tiada lain aktivitas malam tidak ada. Permasalahan ini pemicu untuk akomodasi aktivitas selain wisata alam agar digarap maksimal sehingga memperpanjang waktu wisatawan berada di Nusa Penida.
Kadis Pariwisata Klungkung Ni Made Sulistiawati saat membuka perdana aktraksi budaya Barong and Dance di Batununggul, Sabtu (29/6) malam, mengaprwsiasi komunitas sanggar telah menggelar aktraksi budaya. Jadi, aktivitas malam hari menambah daya tarik dan melengkapi aktivitas kepariwisataan di Nusa Penida. Selain di Nusa Lembongan di pulau Nusa Gede yang kedua. "Kami sangat mengharapkan kreativitas budaya dan penggiat pariwisata untuk saling mendukung agar penunjang pariwisata di Nusa Penida. Model seperti merupakan kesatuan bersama-sama bergerak agar tamu berkunjung agar lebih lama lagi," harapnya.
Nusa Penida salah satu destinasi andalan di Kabupaten Klungkung. Sampai sejauh ini aktivitas pariwisata hanya mengandalkan pemandangan alam dan laut. Melihat hal tersebut Desa Adat Dalem Setra Batununggul berupaya memaksimalkan potensi budaya sebagai atraksi. Secara reguler aktraksi budaya Barong and Keris Dance dilaksanakan setiap hari Jumat. Untuk memperpanjang longstay mestinya dilakukan langkah-langkah 5 A. Aksesbilitas (akses), amenities (perlengkapan penunjang), atraksi, aktivitas dan akomodasi.
Performance perdana ini, menurut Ketua Panitia Penyelenggara I Dewa Gede Sugiarta semangat masyarakat dan seniman merupakan buah kreativitas yang nanti secara reguler aktraksi ini dilaksanakan setiap hari Jumat. "Kami berupaya maksimal mungkin untuk melakukan promo baik secara offline maupun online agar dikenal secara meluas. Dari penampilan perdana sudah sukses," ujarnya.
Dia berharap keseimbangan potensi alam dan budaya saling menguatkan. Aktraksi budaya ini menjadi salah satu penunjang kepariwisataan di Nusa Penida khususnya di Batununggul. "Efek domino bagi masyarakat. Dari upaya pelestarian budaya memberikan sesuatu kebanggaan dan berdampak secara ekonomi bagi masyarakat," harapnya.