balitribune.co.id | Gianyar - Kebakaran Pasar Ubud tahun 2016 yang nyaris meratakan pasar dengan tanah sempat terbesit dibenak pedagang dan masyarakat Ubud. Syukur, petugas Damkar Gianyar tidak mau kecolongan lagi. Dalam hitungan sekitar 4 jam api berhasil dikendalikan, beribu terimakasih pun dialamatkan ke Petugas Damkar serta instansi terkait.
Hingga Pukul 17.30 Wita, api yang sempat tak terkendali di areal Basement timur yang menjadi lokasi pasar traditional akhirnya mereda. Memang, api sempat merambah ke lantai satu dan menyambar beberapa warung/bilik los. Petugas Damkar Gianyar pun rupanya sudah melakukan tindakan antisipasi. Mulai dari penyemprotan area tertentu untuk memotong pelebaran api, hingga prioritas pemadaman api di beberapa titik yang memungkinan dihalau secara efaktif. Terlebih lagi, bantuan dari Damkar Kota Denpasar juga diturunkan untuk ambil bagian. Demikian juga aparat TNI, Kepolisian juga ikut berjibaku meski dikurung asap.
Kepala Dinas Pol PP dan Damkar Gianyar, I Made Watha yang memantau proses pendinginan mengungkapkan, api yang ada di titik potensi melebar sudah berhasil dihalau. Hanya saja, karena banyak tumpukan material di lantai dasar, baranya masih berpotensi memicu nyala api. Karena itu, pihaknya terus melakukan penyemprotan pendinginan.
"Kami masih melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi bara api di areal kebakaran. Syukur tim kami bekerja sesuai prosedur dan pengalaman yang cukup, sehingga potensi kebakaran besar dapat diminimalisir," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan terimakasi kepada aparat kepolisian yang dengan cepat mensterilkan lokasi dari aktivitas lalu lintas. Bahkan banyak anggota polisi maupun petugas Perhubungan serta Pol PP yang ikut membantu petugas Damkar.
"Dari evaluasi kami, masih ada warga yang justru tidak memiliki kepentingan menyesaki lokasi. Ini bisa mengganggu atau menghambat petugas bekerja. Bahkan bisa membahayakan masyarakat. Syukur petugas polisi dengan cepat membatasi masyarakat di sekitar lokasi," terangnya.
Akibat kebakaran, pihaknya memperkirakan material di lantai bawah, sebagian besar dilahap api. Dan ada sebagian di bagian lantai satu di atasnya juga tersambar api. Namun demikian, si jago merah gagal melumat seluruh gedung.
"Terimakasih dukungan masyarakat terhadap petugas Damkar. Kami juga mengapresiasi seluruh petugas instansi lainnya yang ambil bagian dan masyarakat yang memprioritaskan ruang untuk petugas," tambahnya.
Mengenai penyebab kebakaran yang diduga lantaran konsleting listrik, pihaknya tidak mau berspekulasi. Demikian pula kerugian material yang ditimbulkan, belum dapat diprediksi.
"Tugas kami memastikan tidak ada lagi titik bara api. Kami akan tetap pantau dalam 24 jam," tegasnya.