balitribune.co.id | Mangupura - Untuk merebut kemenangan di Pilkada Badung 27 November mendatang Paslon I Wayan Suyasa dan Putu Alit Yandinata tak hanya didukung oleh partai pengusung, yakni Golkar-Gerindra beserta partai koalisi.
Paslon dengan tagline Badung Bahagia Sejahtera dan Merata ini juga dikawal oleh tim relawan dari tingkat kabupaten hingga tingkat banjar.
Parpol, relawan dan komponen masyarakat Badung ini bahkan dipastikan akan gotong royong dan bahu membahu memenangkan Paslon Suyadinata di Pilkada Badung.
Pada Kamis (12/9) tim-tim relawan untuk Paslon Suyadinata menggelar pertemuan perdana untuk membahas struktur pembentukan relawan tingkat kecamatan hingga desa se Kabupaten Badung.
Ketua Tim Relawan Pemenangan Paslon Suyadinata, Made Widiada mengatakan, Relawan Suyadinata sudah terbentuk dan ada sejumlah kegiatan yang akan dilakukan setelah membentuk tim-tim kecamatan. “Kami harapkan tim relawan ini bisa terbentuk hingga tingkat banjar, tidak hanya dari tingkat kecamatan dan desa. Tapi untuk saat ini, tim kita bentuk hingga sampai desa,”ujarnya.
Lebih lanjut Widiada juga mengatakan, mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh tim relawan ini bisa berhasil membawakan Suyadinata berhasil menjadi pemimpin Badung sehingga masyarakat Badung bisa Bahagia, sejahtera dan Merata.
“Dengan waktu yang sudah semakin dekat pemilihan ini, kami tim relawan akan bekerja cepat, mudah-mudahan kita bisa kumpulkan satu sampai lima orang tiap desa lalu dilanjutkan ke masing-masing banjar. Dengan semakin banyaknya kita punya relawan akan mempermudah dalam penyampaian visi dan misi Paslon Suyadinata ini nantinya,”paparnya sembari mengatakan, relawan Suyadinata ini dari lintas generasi baik dari yang tua, muda hingga para perempuan.
Sementara Ketut Roma l relawan Suyadinata dari Kecamatan Kuta mengatakan, pihaknya mau sebagai relawan Suyadinata karena ia mengetahui visi dan misi Paslon tersebut. “Nanti kita akan cari relawan hingga tingkat banjar di Kecamatan Kuta untuk bisa mensosialisasikan apa saja program yang dimiliki Suyadinata ini. Untuk di Kuta yang krusial perlu mendapat penanganan adalah masalah kemacetan, pariwisata berkelanjutan ,” paparnya.