Kolaborasi OJK Bersama Civitas Akademika Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan masyarakat | Bali Tribune
Bali Tribune, Jumat 20 September 2024
Diposting : 20 September 2024 08:38
ARW - Bali Tribune
Bali Tribune / Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristianti Puji Rahayu

balitribune.co.id | Denpasar - OJK Provinsi Bali menjalin aliansi strategis dengan Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Literasi dan Inklusi Keuangan (KKN-LIK) untuk mengakselerasi tingkat literasi keuangan masyarakat di Provinsi Bali khususnya di wilayah perdesaan.

KKN-LIK Universitas Udayana berlangsung dari 14 Juli sampai 26 Agustus 2024, sedangkan KKN-LIK Universitas Pendidikan Ganesha berlangsung dari 18 Juli sampai 22 Agustus 2024. KKN-LIK tahun 2024 ini diikuti oleh 678 mahasiswa dan telah memberikan edukasi keuangan kepada 27.620 peserta dan 312 UMKM.

Aliansi strategis dengan civitas academica merupakan salah satu bauran strategi OJK Provinsi Bali dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di Bali. Hal ini selaras dengan program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), karena pelaksanaan KKN LIK melibatkan Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), pelaku usaha jasa keuangan serta instansi terkait.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 terdapat gap antara tingkat inklusi dan literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 9,59 persen, tingkat literasi sebesar 65,43 persen dan tingkat inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.  

"Hal ini berarti banyak masyarakat yang sudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, tetapi belum memahami sepenuhnya produk dan layanan jasa keuangan tersebut," ujar Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali, Kristianti Puji Rahayu, melalui siaran persnya, Kamis (19/9).

Berdasarkan klasifikasi desa, indeks literasi dan inklusi keuangan wilayah perkotaan masing-masing sebesar 69,71 persen dan 78,41 persen, lebih tinggi dibandingkan di wilayah perdesaan yakni masing-masing sebesar 59,25 persen dan 70,13 persen. Perbedaan tingkat literasi dan inklusi ini menjadi pertimbangan akan pentingnya peningkatan literasi dan inklusi keuangan khususnya di perdesaan. 

"KKN-LIK tahun 2024 dilaksanakan di 40 desa yang tersebar di 8 kabupaten di Provinsi Bali," ungkap Puji Rahayu.

Sebelum melaksanakan kegiatan, OJK Provinsi Bali bersama Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha memberikan pembekalan kepada umum kepada 4.817 mahasiswa peserta KKN dan pembekalan khusus kepada peserta KKN-LIK, salah satunya melalui penyelesaian 11 modul edukasi keuangan yang diakses melalui Learning Management System. Evaluasi dilakukan melalui pendampingan dan monitoring berkala.

"Program kerja yang dilaksanakan selama pelaksanaan KKN-LIK antara lain, survei profil desa, survei literasi dan inklusi keuangan, pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), edukasi keuangan kepada masyarakat secara segmented, program pojok literasi keuangan, edukasi melalui serial keuangan OJK, dan edukasi melalui sarana media digital," imbuhnya.

Kegiatan edukasi keuangan kepada masyarakat segmented telah dilakukan sebanyak 46 kegiatan dengan jumlah peserta 2.786 orang dan Yowana sebanyak 50 kegiatan dengan jumlah peserta 2.502 peserta. Selain itu mahasiswa  KKN -LIK juga  melakukan edukasi keuangan kepada 164 sekolah dari tingkat PAUD sampai dengan SMA dengan jumlah siswa yang mengikuti sebanyak 14.136 peserta. 

Melengkapi edukasi kepada anak sekolah,  mahasiswa KKN–LIK juga melakukan edukasi door to door kepada 7.269 peserta dan pendampingan kepada 312 UMKM yaitu dengan menjelaskan cara penyusunan laporan keuangan sederhana, serta melaksanakan sosialisasi akses permodalan sebanyak 927 peserta.

Mahasiswa peserta KKN-LIK di masing-masing desa juga melakukan survei literasi dan inklusi keuangan sebanyak 10.864 responden, serta membuat pojok literasi keuangan berupa poster yang berisi informasi tentang produk dan layanan jasa keuangan serta tips berinvestasi dengan bijak. 

Poster tersebut ditempatkan di pusat informasi yang mudah diakses masyarakat seperti kantor desa, balai banjar, pos kamling, sekolah, puskesmas dan tempat- tempat lain yang dipandang strategis. 

Program KKN-LIK menjadi salah satu program prioritas OJK Provinsi Bali dan akan dilaksanakan secara berkesinambungan. 

"Ke depan, OJK Provinsi Bali berkomitmen akan terus meningkatkan kolaborasi bersama Pemerintah Daerah dan Civitas Academica di Provinsi Bali, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) serta pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, sehingga mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di daerah," pungkasnya.