BALI TRIBUNE - Pelayanan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung bakal kembali terganggu dalam beberapa hari kedepan. Pasalnya, perusahaan "plat merah" Badung ini sedang melakukan pengurasan sumber-sumber mata air di sejumlah titik.
Dalam dua hari kedepan, setidaknya ada dua kecamatan yang akan mengalami gangguan suplay air bersih. Yakni, Kecamatan Petang dan Abiansemal. Kedua daerah itu pelayanan airnya digilir mati lantaran air ke pipa induk akan distop sementara selama proses pengurasan reservoar.
Ida Ayu Eka Dewi Wijaya, selaku Direktur Umum PDAM Tirta Mangutama Badung menjelaskan, pengurasan sumber-sumber mata air ini bersifat rutin tiap tiga bulan sekali. Oleh karena itu, pihaknya minta seluruh pelanggan yang kena dampak dari kegiatan ini agar maklum. Sebab, pembersihan ini juga sebagai bagian dari menjaga kualitas air agar air yang didistribusikan ke masing-masing pelanggan tetap bersih.
"Iya, kami akan mengadakan pengurasan dan pembersihan sumber-sumber air, yakni reservoar di Kecamatan Petang dan Abiansemal," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/8).
Menurut rencana gangguan pelayanan akan terjadi pada Jumat (28/7) untuk Kecamatan Petang. Wilayah yang terdampak meliputi Banjar Wanasari, Sulangai, Wana Kaling, Abang dan sekitar. Pelayanan diperkirakan normal kembali pada Sabtu (29/7) besok.
Selanjutnya untuk Kecamatan Abiansemal pengurasan reservoar akan dilakukan pada Sabtu (29/7). Wilayah yang terganggu meliputi Desa Grana, Desa Sangeh, Desa Blahkiuh, Desa Abiansemal dan sekitarnya. Air diperkirakan kembali normal pada Minggu (30/7). "Yang di Abiansemal itu kita kuras dan lakukan pembersihan di reservoar yang ada di Tanah Uwuk (Desa Sangeh, red)," katanya.
Selama pengurasan, terang Dayu Eka aliran air ke pipa induk akan ditutup total. Sehingga praktis air ke masing-masing pelanggan akan mati selama proses pembersihan berlangsung. Setelah reservoar benar-benar klir, bari air akan kembali dialirkan ke pipa induk. "Kami mohon maaf, karena selama kegiatan berlangsung distribusi air akan ditutup total, jadi air ke pelanggan akan mati," kata Dayu Eka.
Terkait hal ini pihaknya mengaku telah mengimbau kepada masyarakat khususnya pelanggan yang daerahnya terkena imbas dari kegiatan ini agar lebih dulu menampung air secukupnya. "Kami sudah memberikan imbauan kepada pelanggan yang terkena dampak dari kegiatan ini agar menampung air secukupnya. Karena perkiraan air akan mati total," tukasnya.