BALI TRIBUNE - Setelah ditetapkan menjadi role model pembangunan desa di Badung, Desa Kutuh diusulkan menjadi percontohan pembangunan desa yang mandiri di Indonesia oleh Komisi V DPR RI.
Atas penilaian tersebut, Wabup Badung Ketut Suiasa yang menyambut rombongan di Aula Kantor Desa Kutuh, Selasa (1/8) lalu mengapresiasi dan menyambut baik niatan tersebut.
“Niatan Komisi V DPR RI ini seiring dengan niatan kami di Pemkab Badung yang telah memastikan Kutuh sebagai desa role model dalam pengembangan potensi desa dan masyarakat desa di Badung. Ini sekaligus memberikan pengakuan dari wakil rakyat kita bahwa Desa Kutuh ini layak, pantas dan patut dijadikan contoh bagi pembangunan desa dan masyarakat desa itu sendiri,” ucap Wabup Suiasa.
Pengakuan kepada Desa Kutuh juga diterangkannya sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo yang membangun Indonesia dari pinggiran. Dimana Pemkab Badung mengejawantahkan hal tersebut dengan pembangunan dari desa.
Wabup menambahkan, dengan pengakuan DPR RI tersebut diartikannya ada pengakuan secara politis terhadap kebijakan di Pemkab Badung yang menjadikan Desa Kutuh menjadi role model pembangunan desa di Badung.
“Jadi kami harus segera berprogres menjadikan Kutuh sebagai desa mandiri yang akan menjadi percontohan. Karena itu kami akan selalu bersinergi dengan komponen desa dan masyarakat Desa Kutuh, untuk mewujudkan Desa Kutuh yang mandiri nantinya,” tegasnya.
Disadarinya untuk mencapai tujuan tersebut tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab untuk mencapainya bukan hanya mengandalkan kemampuan fiskal semata, tapi Desa Kutuh harus mampu memanfaatkan keuangan yang ia miliki secara terarah, terukir, tepat sasaran dan tepat guna. Sehingga akan terjadi sesuatu yang koheren dan pararel antara potensi, fiskal dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
“Kita juga harap kemandirian ini tidak akan tergerus oleh masuknya akulturasi budaya lain. Sebab pola pergaulan di Desa Kutuh sudah masuk ke modern dan global, namun kondisi tradisional berbasiskan adat bidaya saat ini jangan harus dipertahankan dan jangan sampai terkikis,” harap Suiasa.
Sementara Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menerangkan kunjungan pihaknya ke Desa Kutuh dilakukan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan Tekhnologi Tepat Guna.
Menurut Lasarus, bahwa ada desa di Kabupaten Badung, yaitu Deaa Kutuh yang telah menjadi desa mandiri. Kunjungan tersebut diakuinya sangatlah berharga dan ke-12 anggota komisi lainnya mengapresiasi pemaparan Bendesa Adat Kutuh.
“Itulah pelajaran yang berharga bagi kami, betapa struktur adat mengambil peranan yang penting dalam menajaga tatanan kehidupan masyarakat,”ujarnya.
Yang paling penting ungkap Lasarus adalah bagiamana struktur adat menimbulkan tingkat partisipasi yang sangat tinggi di masyarakat. Dimana faktor utamanya adalah tempat yang lokasinya bukan tanah subur atau tergolong kritis, tapi masyarakatnya bisa hidup sejahtera karena potensi pariwisatanya.
Rahasia Desa Kutuh tersebut diakuinya akan akan dicoba digali dengan membawa kembali pengalaman tersebut ke dapil masing-masing anggotanya. Sehingga kedepan pihaknya bisa mengembangkan desa diwilayah dapil masing-masing berdasarkan potensinya.
“Kita akan belajar banyak dari Kutuh. Kami mengapresiasi kemajuan dan kesuksesan desa ini menjadi desa mandiri,” tambah Lasarus.
Ia berharap struktur adat di Desa Kutuh benar-benar dijaga, utamanya dari indikasi ciri-ciri menurunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya struktur adat dalam menopang kehidupan masyarakat. Sebab Bali suistainable selama ini disadarinya karena didukung unsur adatnya, sehingga Bali menjadi aman dan nyaman dan itulah yang membuat wisatawan betah berwisata di Bali.
Pada kesempatan yang sama Bendesa Desa Pakraman Kutuh, Made Wena mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Badung atas dukungannya dan kepada komisi V DPR RI yang telah berkenan berkunjung ke Desa Kutuh.
Tetapi dibalik semua itu ia berharap Pemkab terus memberikan suport dan dirongan kepada Desa Kutuh agar bisa menjadi lebih baik lagi. Apalagi Desa Kutuh diinginkan menjadi laboratorium desa mandiri di Indonesia.
Menjadikan Desa Kutuh sebagai desa mandiri dan sejahtera diakuinya memang merupakan visi misi Desa Kutuh. Kedepan ia berharap pemkab tidak hanya menjadikan Desa Kutuh role model pembangunan desa di dukung tanpa didukung penataan fasilitas yang ada.
“Saya rasa komitmen bupati untuk menjadikan Desa Kutuh sebagai role model sangat besar, tinggal kita menunggu waktu implementasi ide pemikiran tersebut,” ucap Bendesa Wena.