Denpasar, Bali Tribune
Seorang pemangku yang akrab disapa Jro Kresi menggelar pesta narkoba di kediamannya Jalan Tukad Baru No 4 X Denpasar Barat, Selasa (26/4). Akibatnya, ia bersama 14 orang lainnya dibekuk anggota Direktorat Reserse Narkoba (Dit Narkoba) Polda Bali, pukul 19.00 Wita.
Bali Tribune yang berada di lokasi kejadian semalam, melihat para tersangka tidak berkutik ketika digerebek tim dipimpin Direktur Reserse Narkoba (Dir Res Narkoba) Polda Bali, Kombes Pol Raden Purwadi di dampingi Kasubdit III Dit Res Narkoba, AKBP Nyoman Ardika itu. Satu per satu mereka dinaikkan ke truk Dalmas Polda Bali dengan kawalan anggota bersenjata laras panjang. "Sebenarnya ada 18 orang. Tetapi tiga orang berhasil kabur," bisik seorang anggota di lokasi kejadian.
Pada saat diamankan dan dilakukan penggeledahan, ditemukan puluhan paket sabu yang disimpan dalam tas kecil diikat dengan sabuk yang sedang melilit di pinggang Jro Kresi. Selain itu, tangannya sedang memegang sebuah kotak kecil yang didalamnya juga berisi paket sabu. Sementara di dalam kamarnya, ditemukan sebuah samurai. "Jadi, untuk sabu ini ditemukan langsung di badannya mangku ini. Dan semuanya hanya sabu. Tidak ada jenis narkoba lain. Sabu itu sudah dalam bentuk paket kecil sehingga untuk jumlah beratnya nanti sampai di kantor baru kita timbang," tutur petugas yang tidak mau namanya dikorankan.
Menariknya, dalam menjalankan bisnis haramnya itu, Jro Kresi berkedok mengobati orang. Apalagi statusnya sebagai seorang mangku, tidak ada kecurigaan sedikit pun dari para tetangga atau warga sekitar. Bahkan, para tetangganya kaget saat ia beserta 14 orang lainnya digelandang ke Mapolda Bali menggunakan truk Dalmas Polda.
"Modusnya, dia (Jro Kresi, red) pura-pura mengobati orang. Jadi, orang datang beli sabu dan langsung pakai di sini. Tidak boleh dibawa keluar karena dia sudah menyiapkan tempatnya untuk pakai di ruangan bagian belakang," terangnya. "Jadi, orang-orang tidak akan curiga kalau yang datang berobat itu adalah pemakai narkoba. Apalagi, dia adalah seorang mangku. Orang-orang tidak akan berpikir atau curiga ke arah sana (pakai narkoba, red)," sambung petugas lainnya.
Sementara Raden Purwadi yang ditemui Bali Tribune di lokasi kejadian mengatakan, penggerebekan rumah mangku yang merupakan bandar narkoba ini hasil penyelidikan anggotanya di lapangan. "Statusnya mangku adalah bandar. Dan penangkapan ini murni hasil lidik kita, bukan hasil pengembangan," ujarnya.
Perwira dengan pangkat tiga melati di pundaknya ini mengaku belum mengetahui asal usul sabu tersebut, apalagi diproduksi sendiri atau didatangkan dari luar Bali. "Untuk itu (asal sabu, red) kita belum tahu karena yang bersangkutan belum kita periksa. Sebentar (kemarin, red) dibawa ke Polda baru kita mintai keterangan. Yang jelas, fokus kita saat ini adalah mangku ini karena sebagai bandar. Sedangkan yang lain akan kita lakukan tes urine," tukas mantan Kepala Bidang Hukum (Kabidkum) ini.