Mangupura, Bali Tribune
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa, Senin (9/5) melakukan peninjauan pelaksanaan ujian nasional (UN) di sejumlah sekolah. Salah satunya adalah di SMPN 2 Mengwi dan SMPN 5 Mengwi. Peninjauan dilakukan untuk memastikan ujian yang diikuti oleh sekitar 9.715 siswa se-Badung berjalan lancar.
Saat melakukan peninjauan, Wabup Suiasa langsung didampingi Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika, Kabid Pendidikan I Made Mandi, Camat Mengwi IGAN Jaya Saputra, Kepala UPT Disdikpora Mengwi I Wayan Koper, dan sejumlah tokoh masyarakat.
Di dua sekolah tersebut, Wabup Suiasa diterima oleh pihak sekolah dengan baik. di SMPN 2 Mengwi diterima oleh Kepala SMPN 2 Mengwi I Ketut Suanda dan di SMPN 5 Mengwi diterima oleh Kepala SMPN 5 Mengwi I Ketut Karya. Setibanya di sekolah Wabup Suiasa langsung menuju ruang kelas siswa yang sedang mengikuti ujian. Secara umum pelaksanaan ujian hari pertama dengan mata pelajaran Bahada Indonesia berjalan lancar dan tertib.
“Tujuan kami meninjau SMPN 2 Mengwi dan SMPN 5 Mengwi, ingin meninjau bagaimana pelaksanaan UN di Kabupaten Badung berjalan tertib. Kami ingin bahwa pelaksanan UN di Badung ini berintegritas,” ujar wabup Suiasa disela-sela kunjungannya.
Pelaksanaan ujian berintegritas, sambung Wabup Suiasa, maksudnya seluruh panitia pelaksana melaksanakan fungi tugas dan kewajibannya masing-masing. Tenaga pengawas harus mengedepankan nilai-nilai kejujuran dan disiplin. “Saya berpesan dalam melaksanakan tugasnya pengawas jangan melakukan tindakan di luar tugasnya. Pengawas di dalam jangan mengganggu situasi jangan menciptakan situasi,” pesannya.
Kepada siswa, mantan Wakil Ketua DPRD Badung dua periode itu juga mengingatkan agar mengerjakan dengan penuh kejujuran. “Siswa yang terpenting mempersiapkan mental, jangan tegang dan jangan emosional,” pesannya lagi.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika menyampaikan pelaksanaan UN berjalan lancar. “Kami bersyukur, ujian berjalan lancar. Soal juga tidak ada yang kurang,” terangnya.
Saat ini, imbuh Astika, seluruh peserta UN berjumlah 9.715 siswa. Terdiri dari 5.112 laki-laki dan 4.603 perempuan. “Memang ada yang tidak bisa ikut ujian karena sakit. Seperti I Gusti Ngurah Dharma Prayuda siswa SMPN 5 dari Sempidi, harus ujian di rumah sakit. Tapi tidak masalah, karena sudah atas seizin dokter,” jelasnya.
Tahun ajaran 2015/2-2016, ada 57 sekolah yang menyelenggarakan UN. Dan dari jumlah tersebut empat sekolah menyelenggarakan ujian dengan berbasis komputer. Empat sekolah dimaksud diantaranya SMP Canggu Community School, SMP Lentera Kasih, SMP Australian Independent School Indonesia Bali, dan SMP Sunrise School Bali.